Sampah di Dekat Giant Sea Wall DKI Sejak 2018, Kini Terhampar 400 Meter

Sampah di Dekat Giant Sea Wall DKI Sejak 2018, Kini Terhampar 400 Meter

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 16:27 WIB
Tumpukan sampah mencemari lokasi proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Kalibaru, Cilincing, Jakut (Wildan N/detikcom)
Tumpukan sampah mencemari lokasi proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Kalibaru, Cilincing, Jakut. (Wildan N/detikcom)
Jakarta -

Tumpukan sampah mencemari lokasi proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut). Kondisi ini disebut sudah berlangsung sekitar empat tahun.

"Sudah lama, dari 2018, empat tahun," kata salah seorang warga RT 06 RW 04 Eka Rahmawati (29) saat ditemui, Kamis (24/2/2022).

Pantauan detikcom, terlihat sampah yang menggunung dan terbentang di pinggir laut. Tampak tumpukan sampah berdampingan dengan permukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, terlihat beberapa petugas kebersihan dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kalibaru dan petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakut tengah mengeruk sampah menggunakan alat berat ekskavator. Sampah yang dikeruk ini akan dibuang ke TPST Bantargebang.

'Sampah dari Mana-mana'

Eka mengatakan sebelumnya kawasan yang masih menjadi bagian laut tersebut tidak ada sampah. Namun semenjak di bangunnya tanggul laut, warga mulai membuang sampah di sana.

ADVERTISEMENT

"Nggak (seperti ini awalnya), tadinya laut. Pas dibikin dam (tanggul) begini, orang pada buang sampah seenaknya. Dari mana-mana buang sampahnya ke sini. Sampah pasar, sampah mana, masuknya ke sini," ujarnya.

"Tadinya ini laut, pas didam begini, saluran air nggak jalan, orang buang sampah juga seenaknya," imbuhnya.

Eka menuturkan, bukan hanya warga sekitar yang membuang sampah. Dia mengatakan warga di luar RW 04 pun membuang sampah ke sana.

"Sampah mana saja masuk ke sini, ada sampah Tanah Merdeka, Gang Macan, pasar, pada masuk ke sini. Ini kan dari mana-mana, karena orang yang buang sampahnya itu dibayar katanya, mereka buang sampahnya ke sini," keluhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Sudah Ditinjau Wabup, Sampah Masih Saja Menumpuk di TPS Pasar Banjaran

[Gambas:Video 20detik]




Dalam satu hari, kata Eka kurang-lebih 50 truk membuang sampah ke sana. Dia mengatakan warga sebelumnya sempat mengeluhkan kondisi tersebut ke kelurahan setempat.

"Kita sempat ngeluh ke kelurahan. Pernah backhoe waktu itu bersihin, tapi cuma sekali doang, itu pun malam bersihin-nya. Backhoe sekali doang, orang buang sampahnya berkali-kali," ucap Eka.

Warga Takut Sampah Jadi Penyakit

Penuturan serupa juga diungkapkan Wasti (25), warga RT 06. Dia dan warga sekitar juga mengeluhkan kondisi kawasan permukiman yang dipenuhi sampah. Menurutnya, hal tersebut membuat warga risi dan bisa menjadi sumber penyakit. Terlebih, jika banjir melanda, kata Eka, sampah yang ada turut hanyut terbawa arus banjir.

"Ngerasa resah juga, nggak nyaman, kayak menyebabkan penyakit. Kalau musim hujan, banjir masuk sampahnya ke dalam," kata Wasti.

Dia berharap pemerintah serius dalam menangani permasalahan sampah yang ada agar warga bisa beraktivitas dengan nyaman.

"Ya semoga segera dibersihkan, kayak dulu lagi, jadi kitanya nyaman di sini," ucap Wasti.

Sampah tersebut berada di dekat proyek Proyek Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

"Kalau melihat kondisinya ini, semoga bisa selesai sepekan. Panjang area yang kami atasi sampahnya sekitar 400 meter," kata Kasudin Lingkungan Hidup (LH) Jakut Achmad Hariadi seperti dilansir Antara, Rabu (23/2).

Sebanyak 250 petugas gabungan mengangkut sampah yang menggunung dan mencemari lokasi tersebut. Dia mengatakan 10 truk telah mengangkut sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads