Puluhan ibu dan anak terdampak pergerakan tanah di Kampung Cihuni, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten mengungsi. Mereka mengungsi ke Lapangan Bola Simpati lantaran khawatir jika pergerakan tanah kembali terjadi.
Informasi yang dihimpun, warga yang mengungsi hanya para ibu dan anak. Sementara bapak-bapak berjaga di rumah masing-masing. Mereka mulai mengungsi sekitar pukul 18:00 WIB.
"Sama orang-orang, sama orang tua semuanya di sini. Laki-laki di sini (rumah), perempuan di tenda pengungsian," ujar salah satu warga, Indri kepada awak media, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indri mengaku khawatir jika tidur di rumah pada malam hari. Ketika malam, katanya, pergerakan tanah bisa dirasakan.
Dia dan anaknya lantas menuju tempat pengungsian bersama warga lainnya. Lebih lanjut, Indri mengaku hanya membawa selimut dan tidak membawa pakaian sebab hanya mengungsi untuk malam hari saja.
"Anak doang, barang-barang di tinggal. Iya di pengungsian hanya tidur saja," tuturnya.
Warga lainnya, Suniah juga memilih mengungsi bersama anak perempuannya. Dia diminta mengungsi oleh pengurus kampung lantaran rumahnya terdampak pergerakan tanah.
![]() |
"Mau ngungsi, disuruh ngungsi sama pengurus. Ini mah mau nginep doang, bawa mukena doang sama selimut," kata Suniah.
Di lokasi yang sama, Tagana Kabupaten Lebak, Iwan Hermawan mengatakan ada 87 jiwa yang mengungsi di pos pengungsian. Semua berasal dari Kampung Cihuni yang terdampak pergerakan tanah.
"Iya ibu-ibu dan anak, karena bapak-bapaknya ronda di rumah masing-masing. Kemungkinan jumlah pengungsi akan bertambah, karena tadi kata RT setempat pengungsi akan bertambah," pungkasnya.
Sakadar diketahui, pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur. Tanah mulai bergerak pada Minggu lalu dan terus bergerak hingga ke perkampungan warga.
Setiap malam, warga mengaku merasakan adanya pergerakan tanah.
"Iya suka kerasa kaya gempa gitu, getar. Iya kalau malam doang itu," ujar salah satu warga, Susilawati kepada awak media di lokasi, Rabu (23/2).
Simak Video 'Cerita Warga Lebak, Rumah-Jalanan Retak Akibat Pergerakan Tanah':