Baden Powell bagi sebagian penggiat Pramuka di seluruh dunia memang tak asing. Sosoknya dikenal sebagai Bapak Pramuka Dunia.
Lantaran jasanya bagi perkembangan Pramuka, tanggal kelahiran Baden Powell, yakni 22 Februari dijadikan Hari Pramuka Sedunia.
Lalu siapa Baden Powell? Bagaimana jasanya dalam kepramukaan? detikcom merangkum informasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profil Baden Powell
![]() |
Melansir laman Scout.org, berikut profil Baden Powell:
- Nama lengkap: Robert Stephenson Smyth Baden-Powell
- Tanggal lahir: London, 22 Februari 1857
- Anak 8 dari 10 bersaudara
Ayah Baden Powell yang merupakan profesor Universitas Oxford meninggal ketika dirinya berusia 3 tahun. Ibunya Henrietta Powell pun harus membesarkan 10 anaknya sendirian.
Pendidikan awal Baden Powell diberikan langsung oleh sang ibu. Lalu dia mendapatkan beasiswa di Charterhouse School, sekolah paling bergengsi di Inggris yang didirikan pada 1611.
Di Charterhouse, ketertarikan kepada alam seorang Baden Powell mulai terlihat. Dia kerap pergi ke hutan sekitar sekolah sambil mencari satwa liat, bahkan pernah juga menangkap dan memasak kelinci.
Ketika libur, Baden Powell dan saudara-saudaranya kerap berpetualang bersama. Suatu hari mereka pergi berlayar di sekitar pantai selatan Inggris. Pernah juga mereka mendayung menyusuri Sungai Thames.
Karir Militer Baden Powell
Baden Powell memang tidak dikenal sebagai salah satu anak yang paling berpikiran akademis, namun dia berhasil lolos ujian masuk tentara dan berada di urutan kedua dari beberapa ratus pelamar.
Setelah itu, Baden Powell ditugaskan langsung ke Hussars ke-13, melewati pelatihan perwira yang adalah rute biasa ke resimen kavaleri. Dia kemudian menjadi Kolonel.
Pada 1876, Baden Powell bertugas di India. Perwira muda angkatan darat itu mengkhususkan keterampilan dalam kepramukaan, pembuatan peta dan pengintaian, dan mulai melatih prajurit lain.
Dari India, Baden Powell kembali harus pergi ke Balkan, Afrika Selatan dan Malta. Keterampilannya membuat Baden Powell memperoleh gelar Letnan Jenderal pasca pulang dari Afrika. Sebagai Letjen, dia bertugas sebagai pemimpin garnisun Inggris yang mempertahankan kota Mafeking melawan sekitar 5.000 tentara Boer selama 217 hari sampai bala bantuan akhirnya tiba. Dari situlah keterampilan kepanduan Baden Powell kian terasah.
Pada 1903, Baden Powell diangkat sebagai pahlawan nasional karena kemampuannya saat perang Boer. Buku pegangan yang dia tulis 'Aids to Scouting' untuk para tentara malah digunakan oleh para pemimpin muda dan guru di seluruh negeri untuk mengajar observasi dan kerajinan kayu. Dari situ nama seorang Baden Powell tenar hingga diundang ke berbagai pertemuan dan rapat umum di seluruh Inggris.
Baden Powell berperan penting sebagai penggerak awal pramuka di seluruh dunia. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Peran Baden Powell dalam Gerakan Awal Pramuka
Baden Powell kembali menulis ulang 'Aids to Scouting' untuk usia yang lebih muda. Pada 1907, dia mengorganisir sebuah kamp di Pulau Brownsea, di lepas pantai Dorset, untuk mempraktikkan beberapa idenya. Saat itu Baden Powell mengumpulkan 22 anak laki-laki dan mengajak mereka berkemah. Itulah awal mula Gerakan Pramuka yang kini jadi agenda di berbagai sekolah.
Pada tahun berikutnya, Baden Powell menerbitkan buku pedoman 'Scouting for Boys'. Pedoman itu pun laris-manis dan dipraktikkan oleh banyak anak laki-laki. Tak disangka, buku pegangan tulisan Baden Powell itu menyebar di seluruh dunia. Bahkan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di seluruh dunia.
Pada tahun 1910, di usia Baden Powell yang ke-53, dia pensiun sebagai tentara dan mengabdikan hidupnya untuk Gerakan Pramuka. Baden Powell berkeliling dunia menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung dengan pramuka.
Pada 1912, Baden Powell akhirnya menikah dengan Olave Soames, yang membantu dan mendampinginya mengembangkan pramuka. Olave kemudian dijuluki Kepala Pemandu Dunia. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 3 orang anak, yaitu Peter, Heather dan Betty.
Jambore Pertama Pramuka di Dunia
Pada 1920 di Inggris, dilangsungkan jambore pertama di dunia, di mana ada sekitar 8.000 anggota dari 34 negara. Dari situlah Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Dunia yang dibawanya hingga akhir hayat.
Pada jambore ketiga, tepat 9 tahun kemudian, Pangeran Wales mengumumkan akan memberi Baden Powell gelar bangsawan, yakni Lord Baden-Powell of Gilwell, sebuah lokasi pusat pelatihan internasional yang didirikannya untuk para pemimpin Pramuka.
Baden Powell Meninggal Dunia
Pada 1938, kesehatan Baden Powell mulai menurun. Dia kembali ke Afrika dan menjalani semi-pensiunnya di kota Nyeri, Kenya.
Pada 8 Januari 1941, dalam usia 83 tahun, Baden Powell meninggal dunia setelah menulis setidaknya 32 buku, mengumpulkan gelar kehormatan dari setidaknya enam universitas, hingga menerima 19 penghargaan pramuka dari berbagai negara.
Jasad Baden Powell dimakamkan di Nyeri dengan sebuah nisan berukiran lambang Pramuka bertuliskan "Robert Baden-Powell, Kepala Pramuka Dunia".
Sepeninggal Baden Powell, Olave kembali mempromosikan Kepramukaan dan Pembinaan di seluruh dunia. Pada 1977, Olave meninggal dan jasadnya dimakamkan bersebelahan dengan sang suami di Nyeri, Kenya.