Hari Istiqlal 22 Februari, Ini Sejarah Singkat Masjid Istiqlal

Hari Istiqlal 22 Februari, Ini Sejarah Singkat Masjid Istiqlal

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 21 Feb 2022 15:45 WIB
Hari Istiqlal 22 Februari, Ini Sejarah Singkat Masjid Istiqlal
Hari Istiqlal 22 Februari, Ini Sejarah Singkat Masjid Istiqlal (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Hari Istiqlal diperingati pada tanggal 22 Februari setiap tahunnya. Peringatan ini menjadi pengingat akan sejarah penting pembangunan masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

Masjid Istiqlal dikenal sebagai salah satu ikon yang tak bisa dilepaskan dari ibu kota Jakarta. Masjid ini berseberangan dengan Gereja Katedral dan Gereja Imanuel.

Lalu bagaimana sejarah singkat pendirian Masjid Istiqlal hingga kini berdiri kokoh di jantung ibu kota Jakarta? detikcom merangkum informasinya sebagai berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah warga menunaikan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Usai diresmikan Kamis (7/1) oleh Presiden Joko Widodo.Sejumlah warga menunaikan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Usai diresmikan Kamis (7/1) oleh Presiden Joko Widodo. (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)

Hari Istiqlal: Ide Pendirian Masjid

Hari Istiqlal menjadi momen penting untuk mengingat kembali sejarah pendirian masjid ini. Ide pendirian Masjid Istiqlal dicetuskan oleh beberapa ulama pada sekitar 1950-1953, di mana salah satunya adalah Menteri Agama KH Wahid Hasyim.

Dilansir situs resmi Cagar Budaya Kemdikbud, ide dari beberapa ulama kemudian direalisasikan dengan membentuk yayasan bernama Yayasan Masjid Istiqlal.

ADVERTISEMENT

Kala itu, Presiden Soekarno menyambut baik ide dari para ulama dan memutuskan membuat sayembara pembuat rancangan desain Masjid Istiqlal. Rancangan judul 'Ketuhanan' karya Fredrich Silaban yang terpilih, di mana arsiteknya merupakan seorang kristen Protestan.

Adapun terkait lokasi, Soekarno mengusulkan Masjid Istiqlal di bangun di Taman Wilhelmina. Hal ini lantaran beberapa alasan, seperti:

  • Dekat dengan bangunan pemerintah
  • Dekat dengan Istana merdeka

Soekarno juga ingin masjid Istiqlal berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta dan Gereja Imanuel.

Hari Istiqlal: Proses Pembangunan Masjid

Pada 24 Agustus 1961, tepat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Presiden Soekarno melakukan pemancangan tiang pertama masjid Istiqlal, disaksikan ribuan umat Islam. Sayangnya, pembangunan masjid tidak jalan lantaran situasi politik yang kurang kondusif.

Seorang mayor TNI bernama Yunan Helmy Nasution tergugah melihat mangkraknya pembangunan tersebut. Dia pun mengajak masyarakat dan barisan seniman budayawan muslim untuk memikirkan solusi. Pada ulang tahun Himpunan Seniman Budayawan yang ke-20 itulah, diputuskan untuk melanjutkan pembangunan Masjid Istiqlal.

Pada 1966, Menteri Agama KH M Dahlan kembali mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Dahlan menggalang dana agar pembangunan fisik masjid digencarkan kembali, di mana pengurusannya dikoordinir oleh KH. Idham Chalid, yang ditunjuk sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Dalam waktu 6 tahun, akhirnya bangunan utama Masjid Istiqlal selesai, yakni tepat pada 24 September 1967. Adapun keseluruhan pembangunan Masjid Istiqlal diselesaikan dalam kurun waktu 17 tahun.

Hari Istiqlal yang jatuh pada 22 Februari dipilih sesuai dengan waktu peresmian masjid Istiqlal. Simak informasi di halaman selanjutnya.

Hari Istiqlal: Peresmian Masjid

Setelah lama menanti, Masjid Istiqlal akhirnya diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978, yang tanggalnya kini dijadikan peringatan Hari Istiqlal setiap tahunnya. Kala itu, peresmian ditandai dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.

Selain sebagai tempat ibadah hingga kini, Masjid Istiqlal juga digunakan untuk keperluan sosial, informasi, dakwah, pendidikan, dan kegiatan masyarakat lainnya dengan pengelolaan di bawah Badan Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta.

Diketahui Masjid Istiqlal mampu menampung jemaah hingga 200.000 orang. Adapun tersedia 7 pintu gerbang masuk masjid yang seluruhnya dinamai sesuai Asmaul Husna.

Bangunan utama berdenah segi empat menghadap ke utara. Masjid ini memiliki lima tingkat di mana bagian sebelah tenggara terdapat beberapa bangunan terbuka.

Masjid Istiqlal dibangun dengan tinggi gedung utama sekitar 60 meter, panjang 100 meter, dan lebar 100 meter. Adapun Gedung utama masjid dibangun dengan 2.361 tiang pancang.

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads