Wagub Bali Jelaskan Fasilitas Karantina Bubble bagi Wisman-PPLN

Wagub Bali Jelaskan Fasilitas Karantina Bubble bagi Wisman-PPLN

Sui Suadnyana - detikNews
Senin, 21 Feb 2022 13:15 WIB
Ilustrasi libur natal dan tahun baru di berbagai tempat wisata Indonesia, Bali dan Semeru
Ilustrasi Bali (Kemenparekraf)
Denpasar -

Bali menawarkan dua jenis karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dua jenis karantina yang dimaksud adalah bubble dan non-bubble.

"Sejak tanggal 4 Februari 2022 Bali telah dibuka untuk PPLN. PPLN dapat melakukan karantina di hotel karantina dengan sistem bubble dan non-bubble," kata Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam rapat paripurna di gedung DPRD Bali, Senin (21/2/2022).

Cok Ace menjelaskan, hotel bubble adalah sistem karantina yang mengizinkan wisman untuk beraktivitas di luar kamar. Meski diizinkan beraktivitas di luar kamar, mereka masih tetap berada dalam kawasan hotel karantina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisman atau PPLN yang mengikuti sistem karantina bubble bisa berenang, belajar mengukir buah hingga berolahraga. Berbagai kegiatan itu dilakukan dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan (prokes).

Sementara PPLN dan wisman yang mengikuti karantina non-bubble hanya menghabiskan waktu di kamar saja. Karena itu, dua jenis karantina ini mempunyai tarif yang berbeda.

ADVERTISEMENT

"Itu sih (tarifnya) beda, karena yang bubble keleluasaan wisatawan lebih banyak. Dia bisa pakai fasilitas hotel, dia bisa berenang, bisa gym, tentu hotel lebih banyak dia memberikan pelayanan. Kalau karantina non-bubble dia kan di kamar saja, lebih murah jatuhnya," terang Cok Ace.

Namun Cok Ace tak menyebut secara gamblang berapa perbedaan harga hotel karantina bubble dan non-bubble. Menurutnya, penetapan harga dilakukan sesuai dengan kebijakan tiap pengusaha.

"Itu pengusaha dia punya trik sendiri-sendiri. Kan persaingan antara industri kita ndak bisa bendung. Macam-macam kok ada (harganya), saya ndak bisa menjawab karena ada yang mahal, ada yang murah," kata Cok Ace yang juga sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali itu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Cok Ace mengungkapkan, saat ini Bali telah memiliki 65 hotel karantina. Dari 65 hotel tersebut, 27 adalah hotel karantina dengan sistem bubble. Baginya, hal ini memberikan opsi atau pilihan karantina kepada PPLN dan wisman yang datang ke Pulau Dewata.

Hingga saat ini, Cok Ace menyebut bahwa pihaknya terus mengevaluasi penyelenggaraan karantina bagi wisman ke Bali. Evaluasi juga bakal dilakukan besok bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

"Kita terus evaluasi ya, besok ada Pak Menteri bisa hadir di sini, kita akan bicarakan lagi. Yang jelas kan pemerintah daerah, pemerintah pusat, Pak Gubernur terus berupaya memberikan yang terbaik, agar wisatawan tidak sulit dan sebagainya," kata dia.

Bahkan, menurut Cok Ace, pihaknya kini telah mengusulkan agar karantina bagi wisman ke Bali dihapuskan. Hal itu demi mempercepat pemulihan ekonomi di Pulau Dewata.

"Bahkan karantina pun kita usulkan untuk ditiadakan. Jadi ini kan upaya-upaya pemerintah daerah, upaya-upaya pemerintah pusat gimana caranya biar recovery Bali bisa dipercepat," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads