Pasangan suami-istri di Depok, Jawa Barat, diberhentikan 6 orang tak dikenal yang mengaku sebagai debt collector. Pasutri tersebut kaget lantaran disebut menunggak cicilan, padahal motor yang mereka pakai dibeli secara tunai.
Penghadangan terjadi kemarin, Sabtu (19/2/2022) sore, pukul 15.00 WIB. Sang istri, Novi (25), menjelaskan ciri-ciri 6 orang pelaku ini.
"Lima orang badannya agak hitam, badannya agak berisi. Satu orang mukanya agak putih, badan kurus tinggi," kata Novi saat dihubungi detikcom, Minggu (20/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novi menyebut orang tak dikenal yang menghadang menggunakan motor Vario berwarna biru, sedangkan yang berjaga di belakang menggunakan motor Vespa Matic merah. Lanjut Novi, salah satu motor tak memakai pelat nomor.
"Lima orang itu berjaket atau sweater semua, satu orang pakai kaus biru dongker. Lima orang semua pakai topi dan masker, cuma yang muda dia nggak pakai topi dan masker. Ada (motor) yang nggak pakai pelat," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, pasutri di Depok diikuti komplotan pengendara tak dikenal dari pertigaan Mekarsari sampai Jalan Nusa Indah, Gang Jagal, Cisalak.
"Pas di pertigaan Mekarsari, suami ditunjuk. Terus tiba-tiba memang ada yang pepet suami saya, ada yang ikuti dari Mekarsari. Pas belokan Jalan Nusa Indah, Gang Jagal, 3 motor cegat kita," kata Novi
Novi mengaku dikepung dua motor yang dinaiki 4 pria. Sementara 1 motor yang ditumpangi 2 pria lainnya menunggu di lokasi yang agak jauh.
"Satu motor ngehadang, satu motor jaga di belakang, satu motor lagi di depan rada jauh. Satu motor boncengan dua orang, total 6 orang," ungkap Novi.
Menurut Novi, salah seorang dari mereka sempat menyebut pelat nomor motor miliknya terdaftar ganda di aplikasi Samsat. Novi pun sempat menanyakan nama pemilik motor yang tertera di aplikasi Samsat.
Namun pria tersebut tak bisa menjawab pertanyaan Novi. Malahan, sebut Novi, datang satu pria lainnya yang kemudian menggeledah jok motor miliknya.
"Dia bilang pelatnya dobel. (Saya tanya) 'lah emang namanya siapa (yang tertera di aplikasi Samsat)? Saya pegang STNK', tapi nggak dijawab. Datang lagi orang lain, disuruh tunjukkan STNK," tutur Novi.
Tonton juga Video: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang
Novi dan suami pun dituduh menunggak cicilan motor. Padahal Novi dan suami memiliki BPKB motor tersebut, yang artinya motor milik mereka sudah lunas.
Komplotan pria tersebut juga sempat meminta BPKB motor dimaksud. Namun Novi dan suami menolak memberikannya.
"Katanya kita punya cicilan yang nunggak, padahal motor beli cash, BPKB juga ada di rumah. Terus dia minta (BPKB), saya tolak, 'ngapain BPKB? Kalau mau tahu, ayo ke rumah'," kata Novi mengulas percakapan dengan OTK tersebut.
Komplotan Akhirnya Pergi
Komplotan pria itu disebut tak bisa menunjukkan legalitas, padahal mengaku dari leasing FIF dan BFF. Akhirnya, karena kondisi sekitar mulai ramai warga dan banyak pengendara melintas, 6 pria tersebut pun pergi.
"Mereka nggak tunjukin bukti dari leasing, misalnya surat resmi kalau mau narik apa-apa. Dia nggak nunjukin dari anggota mana. Takutnya motor diambil, soalnya minta surat-surat duluan. Kalau nggak pegang STNK, mungkin motor langsung diambil. Takut juga dijambret," imbuh Novi.