Ada banyak motif-motif absurd yang membuat seseorang melakukan pembunuhan. Salah satunya yang paling absurd adalah membunuh untuk mencegah gempa.
Adalah Herb Mullin yang membunuh agar California tidak terkena gempa. Dikutip dari Murderpedia, Mullin, lahir pada 18 April 1947. Mullin tampak sangat normal sepanjang masa kecilnya. Mullin adalah anak yang sangat cerdas dan sensitif. Pada usia 36, dia menderita skizofrenia yang mengamuk dan membuatnya menjadi pembunuh.
Musim panas setelah lulus SMA, teman dekat Mullin, Dean Richardson, tewas dalam kecelakaan mobil. Hal ini tampaknya memicu awal dari perilaku anehnya dan dia segera membangun kuil untuk temannya yang sudah meninggal di kamar tidurnya dan mulai terobsesi dengan reinkarnasi, agama, dan bencana alam yang akan datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Narkoba menjadi bagian besar dari kehidupan Mullin. Perilakunya membuat takut keluarga dan teman-temannya dan dia didiagnosis sebagai penderita skizofrenia paranoid.
Tampaknya tidak ada yang membantu. Mullin mengeluh mendengar suara-suara aneh dan mengadopsi banyak persona yang berbeda, dia bahkan berganti-ganti persona dari murid yoga, petinju amatir, hippie, dan sebagai orang Meksiko yang mengenakan sombrero.
Selanjutnya, pembunuhan pertama:
Pembunuhan Pertama
Dia memulai pembunuhan pada 13 Oktober 1972 di dekat kampung halamannya di Felton, California.
Mullin melihat seorang pria tunawisma di sepanjang jalan yang sepi, dia menepi dan mengangkat kap mobilnya, berpura-pura mobilnya bermasalah. Ketika lelaki tua itu menawarkan bantuan, Mullin memukulinya sampai mati dengan tongkat baseball. Mayat pria itu ditemukan beberapa hari kemudian.
Selanjutnya, Mullin menyerang pria bernama Mary Guilfoyle dan menikamnya sampai mati, dia juga mengiris tubuhnya terbuka dan mengeluarkan organ-organnya. Pada tahun yang sama, pada 2 November, si pembunuh masuk ke Gereja Katolik Los Gatos dan menikam Pastor Henri Tomsi hingga tewas di bilik pengakuan dosa.
Mullin menembak mati kenalan pengedar narkoba Jim Gianera dan istrinya pada 25 Januari 1973 di rumah pasangan itu di Santa Cruz. Dia menerapkan sentuhan akhir dengan menusuk mayat mereka berulang kali sebelum pergi untuk membunuh kenalan lain, Kathy Francis, dan dua putranya yang masih kecil, menembak mati mereka dan sekali lagi menusuk tubuh mereka setelah merek mati.
Pada 13 Februari 1973, Fred Perez yang sedang bekerja di jalan masuk rumahnya ditembak dan dibunuh oleh pembunuh gila itu. Seorang tetangga menyaksikan pembunuhan Perez dan Mullin ditangkap tidak jauh dari situ.
Polisi menduga Mullin punya masalah kejiwaan. Terbukti selama interogasi polisi segera setelah penangkapannya ketika dia menjawab pertanyaan penyelidik dengan berteriak "Diam!". Mullin mengklaim dia telah menghentikan gempa bumi yang bisa menghancurkan California ketika dia membunuh korbannya. Dia mengaku menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya.
Dia juga menyatakan bahwa suara-suara, termasuk suara ayahnya, telah memerintahkannya untuk membunuh. Mullin terus-menerus mengoceh dan menghabiskan banyak waktu untuk menuliskan teori-teorinya anehnya di kertas.
Mullin akhirnya mengambil sikap dalam pleidoinya sendiri dan berkhotbah bahwa ada konspirasi besar soal reinkarnasi.
Entah bagaimana, juri mengabaikan dugaan kegilaan Mullin. Mullin dinilai waras dan bersalah atas sepuluh pembunuhan pada Agustus 1973. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan akan memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat pada 2025.