Insiden tahanan Polres Cilegon berinisial AA ditemukan tewas setelah tiga jam dimasukkan rumah tahanan (rutan) bikin geger. AA diduga tewas akibat dianiaya sesama tahanan.
Awal Mula Kejadian
Korban tewas pada Selasa (15/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Pelaku penyalahgunaan narkoba itu ditangkap pada Senin (14/2).
Setelah menjalani pemeriksaan, AA dijebloskan ke Rutan Polres Cilegon pada Selasa (15/2) pukul 15.30 WIB. Korban baru masuk tahanan 3,5 jam hingga dinyatakan meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan ada kekerasan dari sesama tahanan, menunggu hasil autopsi, ya," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/2/2022).
Sementara itu, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Jenazah saat ini diautopsi di RSUD Cilegon untuk mengetahui penyebab kematian.
"Bila ada unsur kekerasan pascaautopsi, Polres Cilegon tegas akan melakukan penindakan terhadap pelakunya," kata AKBP Sigit.
Propam Polres Cilegon juga diterjunkan untuk memeriksa petugas jaga tahanan yang piket saat tahanan AA masuk Rutan Polres.
"Seksi Propam Polres Cilegon saat ini juga sedang melakukan pemeriksaan internal kepada piket jaga tahanan untuk mendalami pelaksanaan SOP jaga tahanan pada Selasa (15/2)," ujarnya.
Klarifikasi Polisi
Polisi kemudian mengklarifikasi mengenai kabar tahanan kasus narkoba tewas setelah dimasukkan ke rutan. Polisi menyatakan korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Kasubbag Humas Polres Cilegon Iptu Sigit Dermawan mengatakan tahanan berinisial AA itu dievakuasi ke rumah sakit saat terlihat pingsan di dalam sel.
"Kita mau klarifikasi bahwa tahanan itu bukan meninggal di dalam sel, tapi di perjalanan menuju rumah sakit," kata Sigit di Cilegon, Rabu (16/2/2022).
Petugas yang mendapati korban terkapar seperti pingsan melaporkan ke atasannya bahwa ada tahanan pingsan. Polisi kemudian membawa tahanan tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Sekira 5 menit perjalanan, diduga sudah tidak bernyawa, sampai rumah sakit dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Polisi Periksa Saksi
Polisi memeriksa 14 orang penghuni sel terkait tewasnya tahanan kasus narkoba di Polres Cilegon. Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan 14 orang yang diperiksa merupakan tahanan yang diduga mengetahui dan mendengar kejadian tersebut.
"Terkait dugaan penganiayaan oleh sesama tahanan itu, kami memeriksa 14 orang sesama tahanan. Kami masih mengumpulkan bukti-bukti, termasuk hasil autopsi," kata Sigit di Cilegon, Rabu (16/2).
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. Sigit melanjutkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga korban terkait masalah itu. Keluarga meminta agar kasus ini segera diungkap.
"Untuk detail perkaranya, nanti kita ungkap ke publik. Yang jelas, saya sudah tegaskan agar kasus ini segera terungkap, makanya saya perintahkan Reskrim untuk menyelidiki kasus ini," ujarnya.
Polisi Segera Tetapkan Tersangka
Polisi segera menetapkan tersangka dalam kasus tahanan narkoba yang tewas, AA. Polisi menyatakan serius dalam menangani kasus ini.
"Kami Polres Cilegon, sekali lagi, serius dan tegas soal kasus ini. Dari Satreskrim secara maraton melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada. Empat belas orang sudah diperiksa," kata Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/2).
Dia memerintahkan penyidik bersikap transparan soal siapa saja terlibat dalam kasus tewasnya AA. Sigit mengatakan dalam waktu dekat kasus ini akan segera diekspos ke publik.
"Insyaallah hari ini naik ke penyidikan. Kemudian Satreskrim segera gelar perkara untuk menetapkan tersangka," ujarnya.
Sigit mengaku tak bisa memaparkan hasil autopsi penyebab kematian tahanan kasus narkoba tersebut saat ini. Tim dokter dari RSUD Cilegon dan Biddokes Polda Banten masih menganalisis hasil autopsi pada Rabu (16/2) kemarin.
"Sesegera mungkin kita akan ekspos ke publik. Kita tunggu hasil analisis tim dokter berkaitan dengan autopsi kemarin," ujarnya.