Cek Vaksinasi Pelajar, Bobby Dapat Aduan Uang Indonesia Pintar Ditilap Kepsek

Cek Vaksinasi Pelajar, Bobby Dapat Aduan Uang Indonesia Pintar Ditilap Kepsek

Datuk Haris Molana - detikNews
Rabu, 16 Feb 2022 16:17 WIB
Bobby Nasution (Datuk Haris-detikcom)
Bobby Nasution (Datuk Haris/detikcom)
Medan -

Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau vaksinasi pelajar di Kecamatan Medan Maimum. Bobby pun mendapat aduan soal uang program Indonesia Pintar diduga ditilap pihak sekolah.

Bobby datang bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan. Ada empat SD dalam satu kompleks sekolah yang berada di Jalan Katamso yang dicek Bobby.

Bobby kemudian meninjau vaksinasi anak di SD Negeri 060898. Setelah itu, Bobby pun beranjak ke lantai dua sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobby mendapati sejumlah fasilitas yang tidak memadai, seperti UKS yang tidak layak serta obat-obatan sudah kedaluwarsa. Bobby kemudian turun ke lantai satu dan dihadang oleh sejumlah orang tua siswa yang mengadu soal uang Program Indonesia Pintar (PIP) dipotong.

"Ditilap, biasalah itu. Karena ya memang dari perbankannya meminta penyerahan bantuan ini secara kolektif melalui kepala sekolah atau petugas sekolah masing-masing," kata Bobby kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).

ADVERTISEMENT

Bobby menyebutkan tiap pelajar harusnya mendapat uang Rp 450 ribu per bulan. Namun uang yang diterima oleh siswa atau orang tuanya hanya Rp 400 ribu.

"Besarannya ada Rp 450 per bulan, ini tapi yang diserahkan ke orang tua atau siswa-siswanya Rp 400 ribu, ada juga bulan kemarin merasa tidak menarik uang, tapi keluar di rekening uangnya. Ini lagi kita telusuri," sebut Bobby.

Bobby mengatakan uang yang ditilap berkisar Rp 20-50 ribu. Bobby memerintahkan pihak sekolah mengembalikan uang tersebut paling lambat besok.

"Kalau yang uangnya ditilap, kisaran Rp 20-50 ribu pengakuannya, kita suruh kembalikan besok oleh pihak sekolah," sebut Bobby.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dari penuturan pihak sekolah, Bobby menyebut mereka memotong uang itu untuk biaya transportasi. Bobby menegaskan hal itu tidak dibenarkan.

"Ya omongnya uang transpor, tapi kan itu kalau orang tuanya ngadu, jadi kan nggak ikhlas. Uang transpor nggak boleh dong. Tidak dihalalkan itu, pokoknya nggak boleh, kita minta kembalikan besok. Untuk tindak tegasnya, saya minta sama Kadis ini," ujar Bobby.

Kepala SD Negeri 060898 Sukma menjelaskan soal pengaduan tersebut. Dia menyebut pemotongan itu hanya untuk sebagian saja.

"Sebagiannya itu, Pak, sebagian, saya sebutkan kalau tidak ikhlas, tidak usah. (Mereka bilang) ikhlas... ikhlas..., tapi ya sudahlah, saya siap mengembalikan. Berarti mereka tidak ikhlas," sebut Sukma.

Sukma mengatakan siswa yang mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar itu beragam. Ada yang menerima Rp 225 ribu, ada yang Rp 450 ribu.

"Tergantung, nggak semua sama, ada yang Rp 25 ribu ada yang Rp 50 ribu. Ya sudahlah, saya mengaku salah," ujar Sukma.

Sukma membeberkan soal pemotongan itu. Dia mengaku uang itu untuk biaya administrasi. Sukma mengaku bakal mengembalikan uang yang dipotongnya itu sesuai perintah Bobby.

"Sebenarnya karena saya ke bank empat kali, meterai saya kan ada, kan pakai meterai. Makanya saya bilang, kalau nggak ikhlas, nggak apa-apa, tapi mereka ikhlas. Ternyata ini (mereka nggak ikhlas), ya nggak apa-apa," sebut Sukma.

Halaman 2 dari 2
(dhm/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads