Selain itu, Gusparti menilai masa kampanye 120 hari dikhawatirkan akan menjadi klaster virus Corona. Guspardi mewanti-wanti hal ini jika pandemi Corona masih ada saat tahapan pemilu 2024 dimulai.
"Jadi jangan nantinya kalau lama kampanye, ini kan menimbulkan kerumunan, kalau kerumunan tentu cenderung menimbulkan klaster baru, kan kita tidak tahu apakah pemilu 2024 ini masih dalam kondisi pandemi Covid atau tidak. Kita kan kapan berakhirnya pandemi Covid kan tidak tahu nih," sebut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua KPU Ilham Saputra mengatakan bahwa KPU akan tetap mengusulkan masa kampanye pemilu 2024 selama 120 hari. Ini berbeda dengan masa kampanye yang diusulkan pemerintah, yakni selama 90 hari.
"Pemerintah dan DPR ingin kampanye dipersingkat menjadi 90 hari. KPU mengusulkan 120 hari. Tentu KPU punya beberapa pertimbangan kenapa 120 hari," kata Ilham di Kantor KPU RI, Senin (14/2).
"Kampanye tidak hanya soal Kampanye saja. Tetapi persiapan KPU terkait dengan pencalonan nya, terkait dengan logistiknya, terkait dengan berbagai faktor lain sehingga KPU punya perhitungan kenapa kemudian kampanye 120 hari," imbuhnya.
(lir/knv)