Peristiwa mengagetkan dialami warga Tangerang Selatan (Tangsel) Jamaludin dan seleb TikTok Natasha Surya. Keduanya 'divonis' positif Corona atau COVID-19 padahal tidak pernah menjalani tes PCR.
Peristiwa pertama diceritakan oleh Jamaludin. Dia kaget bukan main saat menerima pesan WhatsApp (WA) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyatakan dirinya positif COVID-19. Padahal, Jamaludin merasa tidak pernah menjalani tes usap PCR.
Tak percaya pada WA Kemenkes itu, dia lalu membuka aplikasi PeduliLindungi. Dia makin kaget karena statusnya menunjukkan warna hitam yang artinya positif COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengecek aplikasi PeduliLindungi dan mendapatkan hasil PCR positif dari laboratorium RS Brawijaya Depok. Sebelumnya tidak pernah melakukan PCR swab sekalipun di RS Brawijaya Depok," kata Jamaludin saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).
Status positif Corona itu diterimanya sejak Rabu (9/2) lalu. Berbagai upaya dilakukannya untuk bisa membetulkan status tersebut.
"Saya nggak bisa ke mana-mana selama dua hari. Dari jam 03.00 pagi sampai malam masih telepon 119 menanyakan gimana. Terus telepon ke pihak RS," kata Jamal.
Jamaludin mengaku menghubungi 119 extension 9 untuk menanyakan mekanisme koreksi status positif COVID-19. Dia lalu diarahkan untuk menghubungi pihak RS.
"Saya menghubungi RS Brawijaya Depok melalui call centre namun belum berhasil dan saya kembali menghubungi IGD RS Brawijaya Depok," sambungnya.
Tahapan panjang dilaluinya untuk membetulkan statusnya di PeduliLindungi. Setelah menghubungi pihak RS, Jamaludin diberi info bahwa perubahan status sedang diurus.
Pada Jumat (10/2), status PeduliLindungi Jamaludin kembali berwarna hijau. Dia pun meminta pihak rumah sakit menyampaikan permintaan maaf tertulis atas peristiwa ini.
Pihak RS Minta Maaf
Pihak RS Brawijaya Depok buka suara menjelaskan masalah yang dihadapi Jamaludin. Pihak RS mengakui terjadi kesalahan input data COVID-19 kepada Jamaludin.
"Jadi memang kami akui ada salah penginputan data karena namanya sama, tanggal lahirnya sama. Kalau kami di rumah sakit kan pencocokan datanya berdasarkan nama, jenis kelamin, dan tanggal lahir," kata Supervisor on Duty (SOD) Marketing RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala, saat dimintai konfirmasi.
Dia mengatakan petugas di laboratorium keliru karena ada nama yang sama namun berbeda alamat.
Dia mengatakan warga bernama Jamaludin yang positif Corona itu tinggal di Bojongsari, Depok bukan di Ciputat, Tangsel. Wahyuana meminta maaf kepada pihak terkait yang telah dirugikan.
"Kami akui ada kesalahan dan kami sudah meminta maaf," tutur Wahyuana.
Pihak RS juga akan mengirimkan surat permohonan maaf kepada Jamaludin terkait salah input hasil tes COVID-19. Surat itu akan dikirim ke rumah Jamaludin di Tangerang Selatan (Tangsel).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Seleb TikTok Kaget 'Divonis' COVID
Selebritas TikTok bernama Natasha Surya juga mengaku 'divonis' positif COVID-19. Cerita Natasha itu ramai dibahas warganet.
Dia mengaku tak melakukan tes swab PCR pada saat pemberitahuan itu dikirim kepadanya. Natasha menceritakan hal tersebut melalui akun TikTok-nya, @natasha.surya.
"Jadi aku mau cerita pengalaman aku mendapatkan hasil positif COVID, padahal aku nggak swab PCR sama sekali di tempat tersebut di tanggal yang di mention," kata Natasha dalam video yang disebarkan melalui akun TikTok @natasha.surya, Senin (14/2/2022).
Natasha mengatakan, pada Minggu (13/2), dia mendapatkan pesan WA dari laboratorium rumah sakit. Pesan tersebut berisi identitas Nastasha yang menyatakan dirinya positif COVID-19 usai menjalani swab test PCR pada Sabtu (12/2).
"Sebenarnya pada tanggal 12 itu aku nggak melakukan tes apa pun, baik itu antigen maupun PCR. Di mana pun. Di tanggal sebelumnya di tanggal 11 aku memang antigen di tempat itu dan PCR di Bumame, dua-duanya hasilnya keluar di Bumame," jelasnya.
Tak berselang lama, sebuah pesan kembali muncul dari laboratorium rumah sakit yang menyatakan Natasha positif COVID. Dalam pesan tersebut menyatakan jika terjadi kesalahan penginputan data dari pihak rumah sakit (RS).
Natasha mengaku tidak menganggap serius masalah itu hingga kemudian sekitar pukul 18.45 WIB mendapat pesan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyatakan dia positif COVID. Dia mengecek status PeduliLindungi miliknya dan sudah berwarna hitam dengan keterangan melakukan PCR di RS Bina Sehat Mandiri.
Natasha pun menuntut pihak RS segera memperbaiki kesalahan yang terjadi. Dia juga sempat datang ke RS dan menuntut mereka meminta maaf.
Natasha mengaku menunggu selama 30-40 menit di RS tersebut. Surat tersebut berisi permintaan maaf dan dibubuhi materai.
"Akhirnya surat itu jadi udah dimeterai segala macem terus sebelum pulang gue cek ternyata status Peduli gue udah hijau. Terus ya udahlah gitu. Untungnya gue masih beruntung itu happens di tanggal 12, di mana itu beda di tanggal PCR gue. Jadi ya terbukti itu memang salah," tuturnya.
RS Akui Salah
Marketing Rumah Sakit Bina Sehat Mandiri, Novly Frengky, membenarkan kejadian tersebut. Dia mengklaim pihak rumah sakit telah mengirimkan permintaan maaf kepada yang bersangkutan.
Novly menyebut pihak RS melakukan kesalahan penginputan data. Menurutnya, hal itu terjadi karena ada pasien lain bernama sama dengan Natasha.
"Jadi pada saat proses penginputan itu kebetulan ada peserta ataupun orang yang namanya sama jadi dilakukan penginputan setelah dilakukan penginputan karena itu sudah keburu di-submit ke PeduliLindungi," ujar Novly kepada wartawan.
"Kita nggak bisa langsung takedown juga, karena butuh proses kan. Makanya sampe sore belum bisa berubah statusnya jadi hijau lagi," sambungnya.
Dia menyebut pada saat Natasha mendapat data dari Kemenkes, pihak RS telah mengubah statusnya. Namun, karena traffic PeduliLindungi sedang tinggi, data tersebut tidak langsung berubah.
"Iya surat pernyataan itu kan walaupun kami sudah input di PeduliLindungi itu kan butuh proses, mungkin karena traffic-nya untuk berubah status agak panjang. Jadi dia sendiri datang hanya minta surat pegangan," ujarnya.