Partai Ummat Tak Nonaktifkan Kader Tersangka Teroris, Beri Bantuan Hukum

Partai Ummat Tak Nonaktifkan Kader Tersangka Teroris, Beri Bantuan Hukum

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Senin, 14 Feb 2022 05:30 WIB
Pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya  (Bil-detik)
Mustofa Nahrawardaya. (Dok. detik)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror Polri menangkap dan menetapkan kader DPW Partai Ummat Provinsi Bengkulu berinisial RH sebagai tersangka teroris. Partai Ummat tidak menonaktifkan RH yang juga berprofesi sebagai dosen ini karena tidak ingin RH menghadapi masalah sendiri.

"Hingga saat ini, RH belum kami nonaktifkan. Selain belum jelas kesalahan yang bersangkutan, kami tak ingin beliau sendirian menghadapi masalah," ujar Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya saat dihubungi, Minggu (13/2/2022).

Mustofa mengatakan, RH juga diberi pendampingan hukum oleh Partai Ummat. Dia memastikan Partai Ummat akan terus mendampingi RH.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kader berhak mendapatkan pendampingan hukum dari kami. Oleh karenanya, akan kita dampingi," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Mustofa, RH sudah diberi bantuan hukum oleh DPW Partai Ummat Bengkulu. Bantuan diberikan sejak RH ditangkap Densus 88 beberapa hari lalu di Bengkulu.

ADVERTISEMENT

Dan dari DPW Partai Ummat Bengkulu sudah intensif melakukan bantuan hukum sejak RH ditangkap," imbuh Mustofa.

Lihat juga video 'BNPT Minta Maaf soal 198 Ponpes Terafiliasi Teroris, GP Ansor: Wong Fakta':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Sebelumnya, Densus 88 menangkap salah satu tersangka teroris yang merupakan dosen di Bengkulu berinisial RH. RH merupakan seorang kader Partai Ummat.

"Kita prihatin dengan kondisi kader kita," ujar Sekretaris Umum DPW Partai Ummat Provinsi Bengkulu Noca Alamsyah saat dihubungi, Minggu (13/2).

RH yang ditangkap Densus adalah seorang dosen. Tetangga R mengungkapkan sosok dosen tersangka teroris dimaksud.

"Saya kaget beliau dibawa Densus. Saya tidak tahu, namun sore pukul 17.00 WIB memang ada mobil barracuda parkir di dekat rumah WS," kata Taufik, Kamis (10/2).

Taufik mengatakan selama ini R memang sering berceramah di masjid. Menurutnya, tidak ada isi ceramah R yang melenceng dan mengajak pada aksi terorisme.

"Dia ceramahnya normal saja, tidak keras, tidak pernah mengajak untuk aksi teror. Dia murah senyum," ucap Taufik.

Halaman 2 dari 2
(drg/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads