"Kami terpaksa memutar sejauh sekitar 2 kilometer termasuk saat hendak berangkat kerja maupun sekolah karena tidak adanya JPO. Sebelum adanya pembangunan jalan tol ini, akses warga yang berjalan kaki di kedua RW tidak memutar jauh," kata warga bernama Iman Sopian dalam suratnya, Rabu (26/1).
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, yang mengetahui hal tersebut, menyetujuinya dan menyerahkan pembangunan JPO tersebut ke BPTJ. Dia membeberkan Pemkot Tangsel tidak memiliki anggaran untuk pembangunan JPO. Karena itulah, ia menyerahkan pembangunan ini ke pihak BPTJ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benyamin mengaku akan menyampaikan aspirasi warganya ini ke BPTJ. Nanti pihak BPTJ akan mendalami teknis pembangunan dan letak JPO ini.
"Bukan dong, kalau pakai dana Pemkot, nggak adalah kita anggarannya. BPTJ atuh sebagai pengelola transportasi Jabodetabek, urusan mereka itu. Pada prinsipnya saya juga setuju. Saya akan meneruskan aspirasi warga ke BPTJ karena nanti akan didesain oleh mereka. Tetapi soal titik JPO-nya di mana, itu nanti teknis dari BPTJ. Tahun inilah semoga sudah mulai pembangunannya," tutur Benyamin.
(rfs/rfs)