Tingkat Kemacetan DKI Turun Dinilai Efek PPKM Bukan Keberhasilan Pemda

Tingkat Kemacetan DKI Turun Dinilai Efek PPKM Bukan Keberhasilan Pemda

Arief Ikhsanudin - detikNews
Sabtu, 12 Feb 2022 08:41 WIB
Pakar tata kota
Nirwono Joga (Muhammad Ridho)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan kemacetan di wilayahnya turun peringkat berdasarkan survei Tom Tom Traffic Index. Peneliti perkotaan menyebut survei tersebut tidak menggambarkan kondisi sebenarnya kemacetan Jakarta.

"Hasil survei tersebut tidak menggambarkan kondisi Jakarta sebenarnya, apalagi di tengah pandemi di mana salah satu prokesnya adalah mengurangi mobilitas," ucap Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga, saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).

Nirwono menilai selama penerapan PPKM kondisi kemacetan juga menurun, termasuk di Jakarta. Sehingga menurutnya penurunan kemacetan itu bukan semata-mata keberhasilan Pemda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul (karena PPKM), itu (kemacetan turun) juga terjadi di kota-kota di Indonesia dan dunia yang ketat menerapkan karatina/lockdownnya. Jadi bukan karena keberhasilan Pemda DKI mengurangi kemacetan lalinnya," kata Anies.

Nirwono menyebut hasil penelitian itu menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat Jakarta selama masa PPKM. Meskipun saat ini kepatuhan mulai menurun.

ADVERTISEMENT

"Sisi baiknya adalah, warga Jakarta terbilang patuh untuk mengurangi mobilitas keluar rumah, mengurangi penggunaan angkutan umum sebagai upaya menghindari kerumunan juga," kata Nirwono.

"Meskipun sekarang kendur dan mobilitas warga meningkat," katanya.

Nirwono berharap selama mobilitas masyarakat dibatasi, Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan transportasi massal, menambah trotoar, dan jalur sepeda.

"Harus dilanjutkan dan dituntaskan sehingga ketika pandemi berakhir, sarana prasarana tersebut dapat dimanfaatkan warga kota untuk beralih ke angkutan umum, berjalan kaki atau bersepeda," katanya.

Gubernur Anies Baswedan memamerkan data yang mencantumkan peringkat kemacetan Jakarta yang kini berada di posisi ke-46, turun 15 peringkat dari 2020. Data tersebut berjudul 'Jakarta Makin Tidak Macet'.

Di lihat di akun Instagram pribadinya, Jumat (11/2), Anies mengunggah ulang postingan @dkijakarta yang mengunggah data tersebut. Data tentang kemacetan itu berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh TomTom Traffic Index.

Tertulis bahwa saat ini Jakarta berada di peringkat 46 dari total 404 kota yang diukur.

Berikut data kemacetan Jakarta sejak 2017-2021:

2017: tingkat kemacetan 61 persen, posisi 4 kategori kota termacet di dunia
2018: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada posisi 7
2019: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada di posisi 10
2020: tingkat kemacetan 36 persen, dan berada di posisi ke 31
2021: tingkat kemacetan 34 persen, dan berada di posisi ke 46.

"Sejak 2017, peringkat Jakarta terus membaik. Pada 2020, Jakarta berhasil keluar dari peringkat 10 besar kota termacet di dunia. Kini Jakarta berada di peringkat 46 dengan tingkat kemacetan menurun 2 persen dibanding tahun sebelumnya," bunyi data tersebut.

Simak juga 'Ibu Kota Pindah, Anies: Tak Ada Efeknya pada Kemacetan Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads