Duka Ortu ABG yang Tewas Dikeroyok Padahal Lagi Cari Kucing Peliharaan

Duka Ortu ABG yang Tewas Dikeroyok Padahal Lagi Cari Kucing Peliharaan

Fakhri Fadlurrohman - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 20:12 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Bekasi -

Kematian LEH (17), korban pengeroyokan gangster di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, meninggalkan duka mendalam bagi orang tua. Sang ayah, Abdul Hafiyz sangat shocked saat mengetahui putra sulungnya pergi untuk selamanya dengan cara yang tidak wajar.

"Ini anak pertama dari 4 bersaudara, dia ini lahir di tanggal 13 Februari 2005, wafat 6 Februari 2022. Jadi persis 7 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-17," ujar ayahanda LEH, Abdul Hafiyz ketika dihubungi detikcom, Jumat (11/2/2022).

Abdul Hafiyz terakhir bertemu anaknya itu pada Sabtu (5/2) pukul 21.30 WIB. Hafiyz saat itu tidur lebih cepat karena kondisi badannya kecapekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak seperti biasanya, malam itu Hafiyz tidur tak nyenyak dan kerap terbangun. Ia merasa badannya seperti diguyur air sehingga bajunya basah kuyup.

"jam 22.30 saya terbangun baju saya basah kuyup. Seprei juga basah seperti diguyur air, ini tidak seperti biasanya. Tapi saya pikir karena masih lemas dan ngantuk berat saya cuman ganti baju, lalu tidur lagi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Tak lama Hafiyz terbangun lagi karena bajunya kembali basah kuyup. Dia sudah tidak melihat jam lagi malam itu sampai kemudian tidur kembali.

Awal Mula Tahu Anak Tewas

Hingga menjelang subuh, tepatnya Minggu (6/2) pukul 04.00 WIB, Hafiyz terbangun karena ada Pak RW menghubunginya. Saat itu Pak RW menanyakan keberadaan anaknya.

"Pertanyaan pertama yang disampaikan oleh Pak RW (adalah) 'Abang (almarhum) ada di rumah nggak?'," katanya sambil menirukan ucapan Pak RW.

Seketika itu Hafiyz terbayang wajah putranya. Ia lalu melompat dari tempat tidur dan turun ke lantai bawah, ke kamar anaknya.

"Saya lihat pintu dalam keadaan terbuka, motor sudah tidak ada," katanya.

Diliputi rasa cemas, Hafiyz kemudian berlari menuju gerbang sekuriti kompleks perumahannya. Di sana warga, Ketua RW hingga polisi sudah ramai.

"Di situ saya baru disambut oleh Ketua RW yang coba menenangkan saya, 'belum tentu si Abang ini'. Mendengar kata-kata itu feeling saya sudah mengatakan 'anak saya 'enggak ada' ini'," jelasnya.


Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'ABG Diteriaki Maling saat Cari Kucing, Polisi: Pelaku Tak Kenal Korban':

[Gambas:Video 20detik]




Korban Sudah di Kantong Jenazah


Ketua RW kemudian menuntun Hafiyz mendekati TKP. Seorang polisi kemudian menginterogasinya.

"Saya ditanya oleh bapak polisi, 'anak Bapak ada izin keluar rumah?', saya bilang saya nggak tahu, saya udah tidur jam setengah sepuluh," katanya.

Pertanyaan polisi semakin membuat Hafiyz tak karuan. Hingga kemudian ia diperlihatkan sebuah kantong jenazah.

"(Hafiyz ditanya polisi) 'anak Bapak miara kucing?', saya bilang 'saya juga nggak tahu kucingnya ada di mana, kalau dia suka main sama kucing, iya', saya bilang. Kemudian polisi bertanya, 'Bapak mau lihat kantong mayat?'," katanya.

Dari jarak sekitar 5 meter Hafiyz melihat sebuah kantong jenazah. Di dekat kantong mayat itu, dia melihat motor anaknya tergeletak.

"Lalu saya dituntun, saya lihat wajah anak saya agak samar karena berlumuran darah. Lalu saya dekati lagi muka saya, lalu saya pastikan ini anak saya," katanya.

Seketika Hafiyz shocked dan tidak banyak berkata-kata lagi.

Hafiyz Ikhlaskan Kepergian Anaknya

Hafiyz merasa sedih atas kehilangan putranya dengan cara mengenaskan. Tetapi begitu, ia mengikhlaskan kepergian sang anak.

"Insyaallah kami ikhlas walaupun sedih, sedih bukan berarti kami tidak ikhlas, terkadang terkenang. Manusiawilah menurut saya, orang tua mana yang tidak shocked dengan kepergian anaknya. Matahari terbenam masih ketemu dengan anaknya, tapi belum matahari terbit sudah tidak berjumpa lagi," tuturnya.

Seperti diketahui, LEH tewas dikeroyok anggota gangster 'Brotherstres' setelah diteriaki maling, padahal bukan maling. LEH saat itu hendak mencari kucingnya yang hilang, namun kemudian disangka maling oleh salah satu pelaku.

Hingga kemudian LEH pergi dengan motornya dari situ, lalu sekelompok gangster menghadangnya. Tanpa bertanya-tanya dahulu, para pelaku mengeroyok korban hingga tewas di lokasi kejadian.

Kini polisi telah menangkap 4 pelaku. Sementara dua pelaku masih dalam pengejaran.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads