ABG berinisial LEH (17) tewas dikeroyok setelah diteriaki maling saat mencari kucingnya yang hilang di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Di mata sang ayah, Abdul Hafyiz, LEH adalah sosok yang pendiam.
"Almarhum ini sosok yang pendiam, kalau di rumah pendiam tidak banyak bicara. Tapi, tekun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, rajin salat 5 waktu," ujar Hafiyz saat dihubungi detikcom, Jumat (11/2/2022).
"Malah tanpa kami ketahui terkadang dia salat malam, informasi dari neneknya. Karena almarhum ini tidur dengan neneknya di kamar bawah, kami di kamar atas," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktif dalam Organisasi Sekolah
Hafiyz mengungkapkan anak sulungnya ini cukup aktif dalam organisasi sekolah. Teman-teman sekolahnya juga menilai LEH sebagai sosok anak yang baik.
"Dia di sekolah orangnya aktif berorganisasi, bergaul dengan teman-temannya. Berkesan baik dengan teman-temannya, berhubungan baik tidak ada musuh, tidak ada cela. Tidak kata-kata yang menyinggung kesaksian dari teman-temannnya," jelas Hafiyz.
Menurutnya, korban sudah aktif berorganisasi sejak duduk di bangku SMP. almarhum pernah menjadi sekretaris OSIS, tim Tahnir, dan mengikuti pementasan di sekolah.
Anak Berprestasi
Selain itu, LEH, yang merupakan siswa SMAN 10, adalah murid yang berprestasi. LEH pernah menjuarai berbagai perlombaan di SMP dan SMA.
"Masih kelas I SMA juga, dia juara pertama pidato bahasa Inggris, kelas 1 SMP dia juara speed contest antar-SMP se-Kabupaten Bekasi. Untuk prestasi belajar, dia ini satu-satunya laki-laki yang berada di peringkat 10 besar di kelasnya," ucapnya.
Menurut ayahanda korban, LEH tidak lama lagi akan dilantik menjadi wakil ketua Pramuka di sekolahnya. Namun takdir berkata lain, pada Minggu (6/2) LEH ditemukan sudah tidak bernyawa di depan gerbang kompleks rumahnya.
Cat Lovers
Hafiyz mengungkapkan anaknya itu adalah seorang pencinta kucing. Karena dilarang memelihara kucing di rumahnya, LEH akhirnya menyimpan kucing di rumah kosong yang berjarak 3 rumah dari rumahnya.
"Iya pecinta kucing. Waktu itu saya pernah pergoki dia keluar dari pagar rumah itu sore-sore, ditanya 'lagi ngapain Kak?', kucing jawabnya, saya cek bener ada kardus di situ, ada kucing sekitar 3-4 ekor yang baru lahir," ucapnya.
Simak di halaman selanjutnya: korban dikeroyok usai diteriaki maling.
Korban Sedang Cari Kucing yang Hilang
Korban saat itu sedang mencari kucing di kolong mobil yang terparkir di depan ruko milik Saudara FH. Tersangka FH kemudian bertanya kepada korban 'sedang apa?' dan dijawab korban sedang cari kucing.
Tersangka FH kemudian mengamati korban. Saat itu korban tiba-tiba meninggalkan lokasi dengan menggunakan motor miliknya.
"Menurut tersangka, (korban pergi) secara terburu-buru. Tersangka kemudian melakukan provokasi dengan teriakan maling," ujar Zulpan.
Dikeroyok Gangster
Korban saat itu pergi menggunakan motornya ke arah taman, di mana saat itu para anggota gangster sedang nongkrong. Karena mendengar teriakan provokasi 'maling', para pelaku ini kemudian menghadang korban.
"Mereka yang nongkrong pada saat itu kebetulan bawa sajam, karena mereka berencana akan melakukan aksi tawuran di Tanjung Priok. Jadi melengkapi diri dengan sajam, ini tidak ada kaitannya dengan kasus ini sebenarnya," tuturnya.
Tanpa bertanya terlebih dahulu, para anggota gangster ini kemudian bersama-sama mengeroyok korban. Ada yang memukul dengan tangan kosong hingga membacok korban pakai celurit yang mengakibatkan korban tewas di lokasi kejadian.