Komisi III DPR: Wadas Bukan Wilayah Bendungan Bener-Masyarakat Boleh Tolak

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 20:57 WIB
Jakarta -

Komisi III DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mengatakan Desa Wadas tidak masuk wilayah proyek strategis nasional Bendungan Bener.

Dilansir detikJateng, Kamis (10/2/2022), saat kunjungan itu rombongan Komisi III DPR bertemu dengan warga Desa Wadas. Mereka menemui warga yang pro dengan penambangan kuari maupun warga yang menolak. Pertemuan itu digelar secara terpisah.

Desmond menyebut tujuan Komisi III DPR ke Desa Wedas adalah mengetahui permasalahan sebenarnya yang terjadi. Dia menyebut masing-masing warga punya hak untuk menerima maupun menolak rencana penambangan kuari di desa tersebut.

"Tujuan kami ke sini agar kami mengetahui secara adil permasalahan yang ada. Warga agar mendapatkan perlindungan yang sama antara yang pro maupun kontra," kata Desmond.

Kuari atau penambangan batu andesit sendiri rencananya digunakan dalam pembangunan Bendungan Bener. Desmond mengatakan, berdasarkan hasil temuan Komisi III DPR, Desa Wadas tak berada di wilayah proyek strategis nasional Bendungan Bener, dan masyarakat sementara ini boleh menolak penambangan batu andesit.

"Ada dua hal, yang pertama bahwa Desa Wadas adalah bukan wilayah proyek strategis nasional Bendungan Bener. Yang jelas batu-batu ini adalah penunjang kegiatan," ucap Desmond.

"Kalau secara hukum, kalau ini wilayah bendungan, maka ada peraturan yang posisinya masyarakat bisa menerima. Di sisi yang luar bendungan, masyarakat untuk sementara ini bisa menolak karena tidak melanggar aturan apa-apa," imbuhnya.

Desmond berharap permasalahan yang terjadi di Desa Wadas bisa segera diselesaikan dengan baik. Dia juga meminta agar warga yang pro dan kontra bisa akur kembali seperti sedia kala.

"Ada yang setuju ada yang kontra, harapannya ke depan pro-kontra ini bisa akur kembali, dengan pihak pelaksana yang mau mengambil batu bisa menyelesaikannya baik-baik," terang Desmond.

Sementara itu, saat diwawancarai terpisah, beberapa warga Desa Wadas yang menolak tambang tetap berpendirian yang sama. "Pokoknya sampai kapanpun menolak sampai kiamat, mau dialog, sampai sosialisasi, ganti rugi nggak mau," ujar Aman Wahrudin (19).




(lir/zak)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork