Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto mengungkap aplikasi Binomo yang terjerat kasus dugaan investasi bodong memiliki server di luar negeri. Dia menyebut Binomo menggunakan jasa influencer di dalam negeri untuk melakukan pemasaran.
"Dengan menggunakan robot trading, servernya ada di luar negeri. Kemudian di dalam negeri menggunakan afiliator atau agen-agen, kemudian untuk pemasarannya mereka menggunakan influencer-influencer. Nah, inilah yang terjadi di Binomo yang sekarang sedang dilaporkan di Bareskrim," ujar Arief dalam podcast virtual seperti dikutip, Kamis (10/2/2022).
Arief mengatakan penanganan investasi bodong seperti aplikasi Binomo ini tidak cukup hanya dengan penyidikan saja. Menurutnya, masalah harus diselesaikan secara cepat dengan melakukan antisipasi dan pengawasan.
"Yang perlu dipertanyakan adalah, kenapa sudah terjadi korban sedemikian banyak, kok baru kita tahu dan kita tahu setelah ada korban melaporkan," jelasnya.
Kemudian, Arief menjelaskan bahwa kasus penipuan berkedok investasi sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Mereka menggunakan skema Ponzi atau sistem pemberian keuntungan berjenjang bagi member-nya.
"Semuanya sebetulnya skema Ponzi, permainan uang semuanya. Itu adalah uang-uang dari investor yang diputar saja," tuturnya.
Arief mengatakan perputaran uang dilakukan oleh pelaku melalui perekrutan investor atau korban baru. Apabila sudah mengantongi cukup banyak uang, biasanya pelaku akan kabur.
"Ketika sudah cukup banyak, dibawa kabur," kata Arief.
Simak selengkapnya DPR minta influencer Binomo dijerat.
Lihat Video: Polisi: Pelaporan Kasus Binomo Masih Dalam Tahap Penyelidikan
(drg/maa)