Sungguh terlalu, atap seng di Sekolah Dasar (SD) 005 Siak Hulu, Kampar, Riau, hilang dicuri. Pihak sekolah kaget dan bingung dengan hilangnya puluhan atap seng.
Polisi menduga puluhan atap seng sekolah itu hilang dicuri pada Sabtu (5/2) lalu. Tercatat ada 30 seng yang hilang.
"Hilangnya seng diketahui Sabtu kemarin sekitar 07.30 WIB. Hal itu sesuai laporan dari sekolah," ujar Kapolsek Siak Hulu, Kompol Rusyandi Zuhri Siregar saat dimintai konfirmasi, Senin (7/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru bernama Ali Akbar mengetahui pertama kali puluhan seng sekolah raib. PNS itu kaget melihat atap sekolah yang sudah tidak digunakan hilang.
"Awalnya pelapor baru sampai ke sekolah SD 005 Desa Baru. Lalu pelapor mendapat laporan dari salah seorang guru bahwa atap seng sudah dibongkar dan diambil maling," kata Kompol Rusyandi.
![]() |
Mendapat laporan itu, Ali Akbar kembali memeriksa keadaan atap seng sekolah. Benar saja, sekitar 30 lembar atap seng sekolah telah dibongkar dan hilang.
"Terkait kejadian itu pihak sekolah datang dan membuat laporan. Sesuai dengan laporan 30 seng hilang diduga dicuri," kata Kapolsek.
Pelaku, kata Zuhri, saat ini masih dalam proses penyelidikan. Kerugian sekolah diperkirakan Rp 3 juta.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Jauh sebelum 30 lembar atap seng hilang dicuri, mesin air pernah hilang akibat dicuri. Kepala SD 005, Ernita, menceritakan soal kehilangan di tempat kerjanya.
"Kemarin itu kita ke sekolah. Kaget melihat atap sekolah yang terpasang sudah hilang," kata Kepala SD 005, Ernita, kepada wartawan, Selasa (8/2).
Ernita mengaku semua guru kaget karena atap yang selama ini digunakan siswa tak ada lagi. Padahal ruang itu masih dipakai belajar siswa kelas II dan III.
"Masih dipakai ini sama kelas II dan kelas III. Makanya kami kaget, kok, bisa hilang di sini," katanya.
Karena keterbatasan kelas, ia sudah mencoba untuk proses belajar-mengajar pagi hari di ruangan tersebut. Namun siswa menolak dan takut.
![]() |
"Siswa ada yang nangis masuk di sini ya. Jadi sementara kita alihkan dan buat sif-sif belajarnya," kata wanita berusia 53 tahun tersebut.
Bukan hanya atap, Ernita mengaku mesin air juga pernah hilang dicuri. Pencurian itu terjadi saat hujan lebat.
"Mesin air pernah juga hilang. Ini juga kan hilang setelah hujan-hujan lebat kemarin. Ada penjaga sekolah, tapi tidak tinggal di sini. Dia rumahnya dekat saja di sini," kata Ernita.