Setelah ditemukannya dua penumpang pesawat yang turun di Bandara Tjilik Riwut dan positif COVID-19, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta bupati dan wali kota untuk kembali meningkatkan penanganan COVID-19 dengan memperketat pelaku perjalanan di pintu masuk daerah.
Permintaan tersebut disampaikan Sugianto saat Rakor dengan Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah di Aula Jayang Tingang, seusai ia mengikuti arahan secara virtual dari Presiden RI Joko Widodo Senin (7/2) kemarin.
"Kita sudah memiliki pengalaman dalam penanganan COVID-19 gelombang sebelumnya, harusnya kita lebih siap dan mampu lebih baik lagi, bila hal ini ditangani dengan serius dan komitmen yang kuat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap agar Bupati/Wali Kota menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19 di wilayahnya, dan yang lebih penting adalah kehadiran pemimpin di tengah-tengah rakyatnya yang membutuhkan bantuan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sugianto mengatakan kebijakan pengetatan pelaku perjalanan sudah selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan yang menekankan peningkatan deteksi di pintu-pintu kedatangan, baik laut, udara dan darat.
Upaya pengetatan pintu masuk dari luar Kalimantan Tengah baik dari pintu masuk udara dan laut dan darat tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 443.1/07/Satgas Covid 19 tanggal 4 Februari 2022 tentang Peningkatan Penanganan COVID-19 di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
"Kunci mengakhiri COVID-19 adalah vaksin lengkap dari vaksin dosis 1, dosis 2 hingga booster, kepatuhan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan saya himbau jangan bepergian bila tidak mendesak," tuturnya.
"Semua ini adalah upaya, bila dijalankan dengan baik Insya Allah dapat menghindari terpapar dan tidak menyebarkan kepada orang lain, selebihnya kita berdo'a kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, agar pandemi ini segera berakhir," jelasnya.
Oleh karena itu, Sugianto meminta agar semua pihak baik itu Bupati, Wali Kota, dan pihak terkait harus bersama-sama saling bergotong royong untuk membantu penanganan COVID-19 di Kalimantan Tengah.
"Mengingatkan kepada Bupati/Wali Kota untuk mengambil langkah-langkah strategis dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait untuk meningkatkan upaya penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing," jelasnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya berdasarkan hasil pemeriksaan secara random oleh Satgas COVID-19 Kalimantan Tengah terhadap penumpang yang datang ke Provinsi Kalimantan Tengah melalui pintu Bandara Tijikik Riwut Palangka Raya, ditemukan dua orang penumpang yang positif COVID-19 pada (7/2) kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul juga membenarkan dua penumpang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut diketahui dari hasil tes acak antigen yang melibatkan 511 penumpang. Kedua penumpang tersebut berdasarkan kartu identitas KTP, masing-masing berdomisili di Palangka Raya dan Kabupaten Aceh Selatan.
Dari temuan kasus tersebut, Suyuti menjelaskan pihaknya telah merujuk pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
"Satu orang langsung dirujuk ke Rumah Sakit Doris Sylvanus untuk dilakukan tes PCR, dan satu orang akan melakukan isolasi mandiri selama 10 hari di bawah pantauan Satgas. Sementara untuk tracing kontak erat, kami koordinasikan dengan Satgas Kota Palangka Raya untuk melakukan tracing," tutup Suyuti.
(akd/ega)