Saksi H menyebutkan bila setelah pemaparan materi ada sesi tanya jawab. Hal ini terjadi sebelum dirinya meninggalkan ruangan seminar yang sebagian besar diikuti mahasiswa.
"Baik terima kasih Bapak, jadi sesuai dengan kesepakatan, karena saya langsung kembali setelah memberi materi pertama, jadi setelah saya memberi materi pertama itu langsung ada tanya jawab, nah tanya jawab ini beraneka ragam Bapak, satu di antaranya adalah masalah khamer, masalah judi, masalah asusila, termasuk masalah ISIS," ucap saksi H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadirin yang berasal dari kalangan mahasiswa itu kemudian bertanya mengenai pendapat saksi H jika ISIS berdiri di Indonesia. Munarman, disebut saksi H, bertanya soal setuju atau tidak dengan ISIS. Belum sempat dijawab saksi H, hadirin yang ada di lokasi seminar itu serentak menyebut setuju.
"Namun saat beberapa mahasiswa di sayap kanan saya itu kurang-lebih 40 orang, itu menyampaikan 'komandan Pak Haji, itu saya kita ini kan 80 persen agama Islam, bagaimana menurut komandan kalau ISIS itu berdiri di Indonesia?' itu disampaikan demikian oleh rekan-rekan, bagaimana kedudukan Pak Haji antara Pancasila dan Al-Qur'an dan sebagainya," kata saksi H.
"Kebetulan di sebelah kiri saya Pak Munarman, begitu, 'bagaimana komandan, ISIS setuju?' 'setuju' di belakang sama di pojokan sama 'setuju' gitu," tambah saksi H.
Kala itu, saksi H mengaku hanya diam. Saksi H menganggap hal itu hanya pertanyaan biasa.
"Ya saya hanya diam, karena saat itu ISIS tidak begitu 2015 baru-baru mulainya jadi anggap sebuah pertanyaan ini hal-hal yang biasa," kata saksi H.
Munarman Mendebat
Munarman bertanya di mana letak kalimat mendukung ISIS sebagaimana yang dipaparkan oleh saksi H. Sebab, menurut Munarman, apa yang disampaikannya adalah kalimat tanya, bukan dukungan.
"Nah ini pertanyaan saya, saya itu lama megangnya mik itu?" tanya Munarman.
"Kami mohon izin Bapak, kalau yang itu kurang fokus namun yang saya lihat adalah pemberian dukungan dan menanyakan kepada saya," jawab saksi H.
"Pemberian dukungan, bagaimana cara saya memberikan dukungan?" tanya Munarman.
Saksi H menjawab dukungan terhadap ISIS itu tercermin saat Munarman bertanya kepada saksi H setuju atau tidak dengan ISIS. Munarman langsung menepis itu. Munarman menyebut kalimat itu merupakan bentuk kalimat tanya.
"Ya saat 'bagaimana komandan kira-kira ISIS di Indonesia setuju tidak?', 'bagaimana setuju tidak?'" jawab saksi H.
"Kan bertanya kalimatnya, Itu kan kalimat tanya. Kan 'bagaimana', kalimat depannya kan bagaimana, kalimat tanya itu kan," ujar Munarman.
Dalam perkara ini, Munarman didakwa menggerakkan orang lain untuk melakukan teror. Munarman juga disebut jaksa telah berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Jaksa mengatakan perbuatan Munarman itu dilakukan di sejumlah tempat. Adapun tempatnya adalah Sekretariat FPI (Front Pembela Islam) Kota Makassar-Markas Daerah LPI (Laskar Pembela Islam), Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Sudiang Makassar, dan di aula Pusbinsa kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Perbuatan Munarman itu dilakukan dalam kurun 2015.
Menurut jaksa, Munarman sekitar Juni 2014 melakukan baiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Baiat itu dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.
(dhn/fjp)