Munarman soal Keluarga Saksi Jadi Bomber: Mereka Sesat Kok Saya Disalahkan!

Munarman soal Keluarga Saksi Jadi Bomber: Mereka Sesat Kok Saya Disalahkan!

Zunita Putri - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 17:34 WIB
Jakarta -

Munarman tidak terima atas tudingan saksi Z pada sidang kasus terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Munarman menyebut tudingan saksi Z itu tidak berdasar.

"Munarman kemarin di sidang jelaskan juga: keluarga itu 'hijrah' dan ngebom karena paham yang sesat kok saya disalahkan? Munarman tanya: kapan FPI atau saya ajari ngebom? Mereka tidak bisa jawab," ujar pengacara Munarman, Aziz Yanuar, kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

"Waktu ditanya Munarman: tahu tidak konsep FPI hidup mulia atau mati syahid itu bagaimana? Mereka bilang tidak tahu. Mereka mengaji sama yang paham sesat, tapi Munarman yang disalahkan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aziz, pada sidang Rabu (2/2), Munarman tegas mengatakan pemahaman saksi Z adalah sesat. Aziz menegaskan kliennya tidak pernah menyebarkan paham teror.

"Pada sidang kemarin jelas-jelas Munarman katakan pemahaman para saksi itu sesat, sama seperti pemahaman aparat Densus dan JPU yang memahami ceramah Munarman secara sesat, bahkan mereka harusnya jadi tersangka, bukan Munarman. Jelas bahwa Munarman tidak menyuruh, mengiming-imingi atau membujuk orang lain untuk melakukan baiat," ucap Aziz.

ADVERTISEMENT

Aziz juga menuturkan acara yang dihadiri Munarman di Makassar tidak ada soal baiat.

"Fakta bahwa Munarman hanya tanggal 24 dan 25 isi seminar yang materinya tidak ada soal baiat, tidak ada soal jihad, tidak ada soal hijrah, tahu-tahu dipelintir soal begitu sampai soal bom. Soal syariat Islam di level negara, bahwa Munarman katakan syarat untuk menerapkan hukum pidana Islam dan jihad adalah kewajiban negara tiba-tiba dipelintir bahwa jika tidak ada ISIS/daulah, maka salat, puasa, dan haji tidak sah. Ini kan ngawur pemahaman aparat penyidik dan JPU yang jadikan itu sebagai suatu pidana," jelas Aziz.

Sebelumnya, saksi Z menuding keluarganya meninggal akibat pemahaman yang diberikan Munarman. Tak tinggal diam, Munarman pun menyanggah pernyataan itu. Dia menyebut itu bukan salahnya, melainkan salah pemahaman saksi.

"Gentle-lah, saudara saya sudah meninggal akibat pemahaman Saudara!" kata saksi di PN Jaktim, Rabu (2/2/2022).

"Ya terserah, karena pemahaman Saudara yang salah, bukan salah saya!" balas Munarman.

Ceramah Munarman Ibarat Susu Ditetesi Racun

Saksi Z menyebut keluarganya menjadi bulan-bulanan masyarakat karena dakwah yang disampaikan Munarman saat di Makassar. Namun Munarman menegaskan dirinya tidak meminta mereka berbaiat ke ISIS.

"Ada tidak saya menyuruh baiat?" tanya Munarman.

"Eh!" respons saksi Z.

"Eh!" dibalas Munarman.

"Ana keluarga dari FPI, semenjak antum datang ke Makassar, keluarga ana jadi bulan-bulanan akibat dakwah-dakwah antum, sampai mereka mati. Ingat, antum cuma sendiri ditahan, ana, kakak saya sudah meninggal, sudah berapa orang!" tegas saksi Z.

"Terkait pemahaman Saudara," kata Munarman.

"Bukan pemahaman saya, itu akibat taklim antum!" jawab saksi Z.

Munarman Cecar Saksi

Munarman sempat tersulut emosinya ketika saksi AM menyebut segala rentetan peristiwa tidak akan terjadi jika Munarman tidak menghadiri kegiatan 24-25 Januari 2015 yang kental akan atribut ISIS. Suara Munarman meninggi saat mencecar saksi.

"Karena dia menyimpulkan di mana atas penyampaian atas Ustaz Munarman tersebut menambah keyakinan saya dan anggota FPI yang lainnya atas kebenaran adanya khilafah Daulah Islamiyah. Saya tidak tanya khilafah Daulah Islamiyah, tiba-tiba dia menyimpulkan begitu, yang saya mau tanya ini pendapat dia, karena sudah mengaji terlebih dahulu atau karena saya?" tanya Munarman.

"Jadi Ustaz sampaikan ya, perlu sampaikan begini, saya yang bodoh Anda yang pintar, ya kan, kalau mau dibilang ya kan ini asbab daripada antum ya kan?" jawab saksi.

Saksi AM dengan suara meninggi menyebut segala bantahan Munarman tentang ISIS tidak relevan. Hal itu karena, kata saksi AM, Munarman tetap mengikuti acara pada 24-25 Januari 2015, padahal simbol-simbol ISIS sudah terpampang jelas di sana.

"Hah?" respons Munarman.

"Andaikata antum memang pada waktu itu menyampaikan kepada kami bahwa ini tidak benar, ya kan ini tak akan terjadi. Ya kan Anda mengatakan tidak mengatakan ISIS, tapi tahu simbol semua yang ada di sana, ya kan," timpal saksi.

Munarman pun langsung memanggil saksi AM dengan nada tinggi. Hakim pun langsung menengahi keduanya.

"Saudara!" kata Munarman dengan suara meninggi.

Jaksa kemudian meminta Munarman mengganti pertanyaannya. Namun Munarman menolak.

"Izin, Majelis Hakim, sudah dijelaskan, tolong diganti pertanyaannya," kata jaksa.

"Tidak, ini saya tetap di sini terserah saja," jawab Munarman.

Halaman 2 dari 3
(zap/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads