Menkes: Jangan Panik COVID Tinggi, Paling Penting yang ke RS-Wafat Rendah

Menkes: Jangan Panik COVID Tinggi, Paling Penting yang ke RS-Wafat Rendah

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 07 Feb 2022 13:06 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono memimpin rapat koordinasi pimpinan di Kemenkes RI.
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Sehat Negeriku)
Jakarta -

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak panik saat melihat angka lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Menurut Budi, yang paling penting adalah angka pasien yang masuk ke rumah sakit dan wafat jauh lebih rendah.

"Ketiga provinsi yang jumlah kasus harinya sudah melebihi dari puncak Delta tersebut, angka yang dirawat di rumah sakit masih sekitar 30 persenan sampai 50 persen. Jadi yang ingin saya sampaikan di sini adalah tidak usah panik kalau melihat jumlah kasusnya naik tinggi, karena memang yang lebih penting yaitu yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan masih bisa terkendali," kata Budi dalam jumpa pers, Senin (7/2/2022).

Budi mengatakan kasus COVID-19 masih akan terus mengalami kenaikan. Dia mengingatkan warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi penting sekali publik memahami bahwa jumlah kasus akan naik tinggi. Di negara-negara lain bisa dua kali tiga kali Delta, yang penting kita bisa menjalankan terus protokol kesehatan agar yang masuk ke rumah sakit dan wafat itu di bawah rata-rata," ujar Budi.

Dalam kesempatan itu, Budi juga membeberkan tiga provinsi dengan angka lonjakan kasus COVID-19 sudah melampaui puncak Delta pada tahun lalu. Salah satu provinsi di antaranya adalah DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Sekarang sudah ada 3 provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang Delta lalu. Pertama DKI Jakarta, jumlah kasusnya kemarin sudah mencapai 15.800 padahal puncak tertinggi DKI sebelumnya 14.600. Kemudian Provinsi Banten yang jumlah kasusnya 4.800 padahal di gelombang Delta kemarin paling tinggi 3.900 dan provinsi Bali yang yang jumlah kasusnya sudah sempet menyentuh 2 ribu, sedangkan tertinggi di gelombang Delta 1.900," ujar Budi.

(knv/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads