Belasan Tahun Dipenjara karena Tuduhan Salah, Pria Ini Berakhir Jadi Pembunuh

Belasan Tahun Dipenjara karena Tuduhan Salah, Pria Ini Berakhir Jadi Pembunuh

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 06 Feb 2022 11:00 WIB
Steven Avery (CNN)
Steven Avery (CNN)
Jakarta -

Seorang pria asal Amerika Serikat (AS), Steven Avery, menjadi korban salah tangkap dalam sebuah kasus pemerkosaan. Namun, setelah terbukti tak memperkosa, Steven Avery justru menjadi pembunuh.

Dilansir dari Murderpedia, Steven Avery dibebaskan setelah dia menghabiskan 18 tahun di penjara. Dia dituduh menjadi pemerkosa.

Pada 29 Juli 1985, Penny Beernsten diperkosa di pantai dekat Two Rivers. Avery menjadi tertuduh karena rambutnya identik dengan yang rambut di tubuh Penny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Avery dihukum dan dijatuhi hukuman 32 tahun penjara atas kejahatan tersebut. Selama 18 tahun itu, Avery tetap mengaku tidak bersalah atas kasus pemerkosaan ini.

Namun, pada 2003, melalui program Wisconsin Innocence Project, bukti DNA mengungkapkan bahwa Steven Avery bukanlah pemerkosanya. Ternyata pelaku sebenarnya adalah pria bernama Gregory Allen. Avery pun dibebaskan atas kasus pemerkosaan yang tidak ia lakukan ini. Avery pun menjadi simbol dari program pembuktian kejahatan lewat tes DNA.

ADVERTISEMENT

Avery menuntut jaksa dengan gugatan perdata sebesar USD 400 ribu.

Simak juga Video: Komplotan Penculik-pembunuh Duta Besar Italia di Kongo Tertangkap!

[Gambas:Video 20detik]



Ironi

Selanjutnya, setelah bebas, Avery dikaitkan dengan kasus pembunuhan Teresa Halbach, seorang fotografer muda yang bekerja untuk Auto Trader Magazine.

Ia diduga membunuh Halbach dan memutilasi jenazahnya pada Halloween 2005. Fragmen tulang dan jaringan yang ditemukan di tong yang terbakar di luar rumah mobil Avery cocok dengan profil DNA Halbach. Selain itu, ditemukan senjata ilegal dengan peluru di rumahnya.

Avery pun dijatuhi penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Halaman 2 dari 2
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads