Keluarga tak percaya pengeroyokan yang berujung kematian kakek Wiyanto Halim (89) gegara diteriaki maling di Cakung, Jakarta Timur, terjadi karena spontanitas. Keluarga kakek Halim curiga bahwa pengeroyokan itu memang terencana.
Bagaimana awal peristiwa pengeroyokan maut yang menimpa kakek Halim? Dirangkum detikcom, Minggu (6/2/2022), pengeroyokan terjadi pada Minggu (23/1), sekitar pukul 02.00 WIB, di daerah Cakung, Jakarta Timur. Pengeroyokan dipicu senggolan antara mobil Toyota Rush yang dikemudikan Halim dan pengendara motor.
Pengendara motor itu kemudian meneriaki Halim 'maling'. Sebab, Halim saat itu tidak menghentikan mobilnya setelah menyenggol motor. Teriakan 'maling' itu kemudian memancing sejumlah orang untuk mengejar mobil yang dikemudikan Kakek Halim. Nahas, Kakek Halim lalu dikeroyok hingga meninggal dunia di lokasi.
Hingga kini, sudah ada enam pelaku ditangkap polisi. Penangkapan pertama dilakukan oleh oleh Polres Metro Jakarta Timur terhadap lima pelaku berinisial TJ (21), JI (23), RYN (23), MA (18), dan MJ (18). Kemudian, pada Sabtu (29/1), satu orang ditangkap berinisial F (19).
Meskipun sudah ada enam pelaku yang diamankan, tapi keluarga tetap curiga pengeroyokan itu sudah direncanakan. Terlebih sebelumnya kakek Halim menerima ancaman pembunuhan. Berikut ini poin-poin kecurigaan keluarga Kakek Halim:
Keluarga Curiga Pengeroyokan Direncanakan
Pengacara keluarga Wiyanto Halim, Freddy Yoanes Patty, berkeyakinan pengeroyokan yang menewaskan Halim itu bukan aksi spontanitas massa. Freddy meyakini ada yang memanfaatkan situasi massa saat Kakek Halim dikeroyok.
"Tapi kan pihak keluarga di balik ini berkeyakinan pengeroyokan ini bukan terjadi secara spontan. Ada pemain di belakang ini yang memanfaatkan cara-cara seperti ini," kata Freddy Yoanes Patty saat dihubungi, Sabtu (5/2).
Simak 2 poin lainnya di halaman selanjutnya:
Simak Video: Tanggapi Pengacara Korban, Polisi: 5 Tersangka Tak Terkait dengan Wiyanto Halim
(fas/gbr)