Satgas COVID-19 Kota Depok, Jawa Barat, kemarin mencatat penambahan kasus Corona sebanyak 1.657. Jumlah 1.657 hampir menyamai puncak kasus Corona di Depok yang pernah mencapai angka 1.800.
"Peningkatan lebih cepat saat ini. Kalau dahulu sebulan itu baru puncak 1.800 (tambahan kasus), sekarang dalam dua minggu relatif langsung naik ke 1.657," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana di Situ Tujuh Muara, Jumat (4/2/2022).
Dadang menyebut jumlah 1.657 adalah yang tertinggi pekan ini. "Tapi di minggu ini, kita kemarin (3 Februari 2022) tertinggi 1.657," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data yang didapat tim Satgas, mereka belum bisa memastikan berapa pasien yang terpapar COVID-19 varian Omicron. Saat ini Satgas COVID-19 masih menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
"Ini makanya kita harus kencangkan ikat pinggang, dan kemarin sudah berkoordinasi juga dengan pemerintah pusat," ucap Dadang.
Lebih lanjut Dadang memaparkan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit di Depok. Saat ini BOR rumah sakit di Depok sebesar 53 persen untuk isolasi, sementara ICU 22 persen.
Pemkot Depok menyiapkan Pusat Studi Jepang, yang memiliki kapasitas 52 tempat tidur, sebagai tempat isolasi terpusat. Sebanyak 20 tempat tidur di sana sudah terisi.
"Jadi, jika pasien orang tanpa gejala (OTG) dan rumahnya tidak representatif untuk isolasi mandiri, silakan mengakses ke puskesmas untuk ke Pusat Studi Jepang," imbau Dadang.
(zak/zak)