Viral Dugaan Pelecehan, Pelatih Futsal di Bogor Dinonaktifkan dari AAFI

Viral Dugaan Pelecehan, Pelatih Futsal di Bogor Dinonaktifkan dari AAFI

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 23:29 WIB
poster
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Kasus dugaan pelecehan seksual oleh pelatih futsal di Bogor viral di media sosial dan sedang diusut oleh kepolisian. Berkaitan dengan itu, Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) mengambil langkah tegas berupa penonaktifan terhadap Ketua AAFI Kabupaten Bogor, MN alias GJ.

Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: SKEP/30.AAFI/II/2022 berlogo AAFI, yang diunggah akun Instagram @aafinasional. Surat itu ditandatangani oleh Ketua AAFI Sayan Karmadi tertanggal 3 Februari 2002.

Keputusan itu mengacu pada surat dari Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) Regional Kabupaten Bogor Nomor: 003/AAFI/II/2002, Tanggal 3 Februari 2022, Perihal: Menonaktifkan Ketua AAFI Regional Kabupaten Bogor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ini memutuskan bahwa yang di atas telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Ketua Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) Regional Kabupaten Bogor dan tidak diperbolehkan terlibat pada aktivitas futsal di bawah naungan AAFI, atas tindakan dan kasus yang beredar saat ini," demikian isi surat tersebut, seperti dilihat detikcom, Kamis (3/2/2022).

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]




AAFI memutuskan mengambil tindakan tersebut demi menjaga dan mengembangkan anak-anak. Selebihnya, AAFI menyerahkan proses hukum GJ kepada pihak berwajib.

"Secara organisasi kita harus memutuskan apa yang harus menjadi tindakan, selebihnya proses hukum diserahkan kepada yang berwenang. kita punya amanah besar untuk menjaga & mengembangkan anak2 ke depan yg lebih baik, ini hanya oknum semoga kita trus bisa lebih baikπŸ™πŸ™πŸ™," caption pada unggahan surat tersebut.

Sebelumnya, viral unggahan terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan GJ kepada sejumlah anak-anak di bawah umur berjenis kelamin laki-laki. GT, kerabat salah satu korban, mengatakan kasus ini terungkap setelah dirinya menerima laporan dari korban.

GT mengatakan awal mendapat data-data korban berawal dari laporan teman adanya adik kelasnya. Kemudian dia mengunggah di media sosial terkait siapa saja yang pernah menjadi korban terduga pelaku untuk melapor kepadanya.

"Iya, pertama itu teman saya, kedua adik kelas saya. kemarin saya buat story (Instagram), saya tanya ke followers saya ada nggak yang punya masalah dengan orang ini (terduga pelaku). Orang ini punya masalah pelecehan seksual. Saya ajak kalau misalkan kalian (korban) ada masalah, bisa DM (direct message). Jadi nanti mereka tinggal ngirim bukti-bukti dan kronologinya. Nah dari situ saya tampung deh korban-korbannya dari sekolah mana dan di mana," ujar GT saat dihubungi detikcom, Kamis (3/2).

detikcom telah menghubungi GJ untuk meminta tanggapan terkait kasus ini. Namun hingga berita ini dimuat, nomor ponsel GJ tidak dapat dihubungi.


Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Korban Akan Melapor Polisi

GT mengatakan korban yang didata diduga mencapai 64 orang. GT bersama sejumlah korban berencana melaporkan kasus ini ke Polres Bogor, Jumat (4/2) besok.

Bentuk pelecehan terduga pelaku beragam. Mulai dari mengajak korban pergi hingga terjadi kontak fisik

"Ini korbannya ada yang kontak fisik langsung, modelnya diajak pergi, ada yang diajak ke toilet," imbuh GT.

Terduga pelaku mulai melakukan aksi bejatnya sejak 2012. Di antara korbannya ada yang di bawah umur, sebagian lagi berusia 17-18 tahun.

"Banyak yang di bawah umur. Ada juga yang udah 17-18 tahun. Namun yang 18 tahun ini kejadiannya di umur 16-17 tahun. Jadi yang 18 tahun ini baru sempat cerita karena takut," bebernya.


Polisi Jemput Bola

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut, meski korban belum melapor. Iman mengatakan pihaknya akan melakukan upaya jemput bola untuk menggali keterangan dari para korban.

"Kalau sudah didapatkan alamat korbannya, kami akan jemput bola," ujar Iman kepada detikcom, Kamis (3/2/2022).

Iman menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas dugaan pelecehan pelatih futsal itu. Bahkan jika alat bukti kuat, pihaknya akan melakukan upaya hukum terhadap terduga pelaku.

"Bukan cuma selidiki, kalau alat buktinya lengkap kita tangkap (pelaku)," tegas Iman.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads