Satgas COVID-19 bicara soal blind spot atau titik buta yang diduga menjadi tempat permainan karantina pelaku perjalanan luar negeri. Satgas berjanji menutup blind spot itu.
"Jadi memang di bandara selama ini ada Satgas, baik dari unsur TNI-Polri, ada tempat-tempat yang kami tidak bisa masuk, contohnya mulai dari keluar pintu pesawat sampai masuk gedung," kata Ketua Satgas COVID-19 Suharyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/2/2022).
Dia mengatakan lokasi itu tak bisa dimasuki sembarangan orang karena terkait keamanan penerbangan. Namun, katanya, tempat itu pulalah yang diduga dipakai mafia karantina untuk meloloskan pelaku perjalanan luar negeri dari karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah di situ, memang itu adalah yang tidak boleh sembarang orang masuk ke situ terkait keamanan dan keselamatan penerbangan. Tapi, hasil penyelidikan, hasil pengumpulan keterangan yang dilakukan oleh Mabes Polri menyampaikan kesimpulan sementara di situlah titik-titik yang memungkinkan oknum-oknum bisa bermain mengambil penumpang yang mungkin sudah punya perjanjian tidak melalui pintu Imigrasi, pintu-pintu petugas, langsung dibawa begitu sehingga tidak karantina," ucapnya.
Dia mengatakan informasi tersebut juga beredar di masyarakat sehingga muncul anggapan ada permainan karantina demi mencegah penyebaran COVID-19. Dia berjanji blind spot itu bakal ditutup.
"Kami akan bekerja sama terus, khususnya dengan Mabes Polri, Polda Metro Jaya, untuk menutup titik-titik ini sehingga mulai dari mendarat, landing di bandara di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, tidak ada oknum apa pun yang bisa melanggar aturan kekarantinaan," ujar Suharyanto.