Lonjakan kasus COVID-19 di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat, mulai terlihat dalam seminggu terakhir. Kini, bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit telah terisi sebesar 68 persen dari total kapasitas.
"Seminggu lalulah mulai banyak, ini tertinggi 68 persen untuk pasien COVID sejauh gelombang ini," ujar Koordinator Pelayanan Medik RS Jantung Harapan Kita Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP (K), kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).
Isman mengatakan bahwa tiga minggu sebelumnya hanya ada sekitar 1 atau 2 pasien yang masuk rumah sakit karena COVID-19. Namun, saat ini jumlah pasien COVID merangkak naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seminggu lalulah mulai banyak. Tiga minggu lalu itu pasien masuk 1 atau 2. Seminggu ini mulai banyak, awalnya 8, lalu 10, lalu 12, lalu 16. Sempat paling tinggi tiga hari lalu itu 33 pasien," jelasnya.
Namun, saat ini beberapa pasien telah kembali pulang dan menjalani isoman. Dia menyebut bahwa sebagian besar pasien mengalami gejala ringan tapi memiliki penyakit jantung.
"Pasien jantung yang COVID, dirawat 4-5 hari jantungnya bagus tapi masih positif, maka dipulangkan untuk melakukan isoman. Asal minum obat jantung yang bagus," ungkap Isman.
"Pasien jantung yang COVID di sini memang gejala COVID-nya tidak berat-berat amat, tapi jantungnya itu loh. Jadi, BOR itu cepat naik-turun, karena ada yang masuk tapi ada yang keluar untuk isoman di rumah karena sudah selesai perawatan jantung," sambungnya.
Isman berharap bahwa tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang parah. Dia juga berharap kasus COVID di Indonesia segera turun.
"Semoga lonjakan COVID cepat turunnya, jika memang cepat naiknya. Kedua, tampaknya untuk gejala COVID saat ini seperti tidak terlalu berat karena banyak yang kita pulangkan untuk isoman," tutupnya.
Simak Video 'Siasat DKI Cegah Kasus Omicron Naik Lagi':
Antisipasi Lonjakan COVID
Lonjakan kasus COVID di DKI Jakarta kini naik drastis. Mengantisipasi hal tersebut, pihak Rumah Sakit Jantung Harapan Kita telah menyiapkan skenario terburuknya.
"Kita sudah siap ya, seperti tahun-tahun sebelumnya memisahkan pasien COVID dan tidak. Kita telah menyiapkan berbagai skenario dalam menghadapi lonjakan COVID," ujar Koordinator Pelayanan Medik RS Jantung Harapan Kita Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K), kepada wartawan, Kamis (3/2).
Isman menyebut pihak rumah sakit telah menyiapkan empat skenario dalam mengantisipasi lonjakan COVID. Nantinya, jika lonjakan tersebut benar terjadi, akan disiapkan 133 bed untuk menampung pasien COVID.
"Dulu pernah lonjakan Agustus varian Delta, tapi bulan kemarin pasien COVID hanya 1 atau 2. Sekarang ada sekitar 25 atau 29 pasien. Tapi 133 bed itu kalau sudah terburuk," jelas Isman.
Saat ini, kata Isman, pihaknya menyiapkan 44 bed. Sementara jumlah pasien yang terisi adalah 29 bed atau sekitar 68%.
"(Untuk) skenario 1 itu hanya siapkan 8 bed sekarang di skenario 2 hingga 44 bed," sambungnya.
Kemudian, dia mengatakan saat ini pihak rumah sakit terfokus menjadi dua, yaitu untuk penanganan COVID dan non-COVID. Bahkan, gedung pelayanannya pun terpisah.
"Nakes nggak kurang, masih cukup, jam kerja masih normal," ungkapnya.