PBNU Sayangkan Ceramah Oki Setiana Dewi: Kekerasan Tak Pantas Ditutupi

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 15:46 WIB
Alissa Wahid (Usman Hadi/detikcom)
Jakarta -

Ketua PBNU Alissa Qotrunnada Wahid menyayangkan ceramah Ustazah Oki Setiana Dewi yang menyinggung soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Alissa Wahid menegaskan kekerasan suami kepada istri tak pantas ditutupi.

"Saya menyayangkan pemilihan contoh itu, karena sependek yang saya tahu Mbak Oki itu kan sedang membahas tentang bagaimana sebagai perempuan kita itu jangan mudah mengumbar aib keluarga termasuk aib suami, kan begitu message-nya. Tetapi karena pemilihan kasusnya salah itu, jadi perspektif dasarnya Mbak Oki jadi muncul bahwa KDRT, pemukulan yang dilakukan oleh laki-laki kepada istri itu aib, padahalnya yang aib itu memukulnya, bukan menceritakannya," kata Alissa Wahid kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

Alissa mengatakan bahwa Islam mengajarkan agar suami memperlakukan istri dengan baik dan layak. Dia menekankan bahwa kekerasan suami terhadap istri tak pantas ditutupi.

"Laki-laki memukul perempuan itu aib, nggak boleh, dosa. Dalam Al-Qur'an itu sudah diperintahkan untuk memperlakukan istri, suami itu memperlakukan istri dengan baik, perintahnya begitu 'perlakukanlah istrimu dengan ma'ruf, dengan layak'. Jadi kalau kekerasan tidak sepantasnya kemudian itu ditutup-tutupi hanya untuk menjaga harga diri suami," tutur dia.

Mantan Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) PBNU itu menyebut bahwa berpura-pura tak ada kekerasan dalam rumah tangga tidak lantas membuat suami berubah. Alissa kemudian menjelaskan dari sisi psikologis.

"Yang kedua memang menyampaikan pesan bahwa berpura-pura tidak ada kekerasan itu akan membuat laki-laki jatuh sayang dan berubah itu, saya ini bicara sebagai psikolog ya, konselor perkawinan dan juga tim yang mengembangkan konsep keluarga masalah Nahdlatul Ulama dan program bina keluarga sakinah Kementerian Agama, saya bisa mengatakan dari pengalaman saya mengkonsul pasangan suami istri itu tidak ada laki-laki yang kemudian merubah menjadi berhenti memukul karena istrinya menutupi dan menerima dipukul, itu tidak," sebutnya.

Alissa mengatakan bahwa laki-laki berhenti melakukan kekerasan seksual ketika dia mengalami pergeseran paradigma atau cara pandang. Salah satunya, kata Alissa, laki-laki tersebut memahami bahwa memukul istri itu tak boleh menurut agama.

"Jadi misalnya kemudian dia belajar memukul istri itu tidak boleh menurut agama, itu akan membuat orang bisa berpikir beberapa kali. Atau kalau istrinya kemudian berdaya dan mengatakan bahwa 'stop saya tidak bisa menerima perilaku seperti ini, dan kalau kamu tidak berubah, ya kita lebih baik berpisah' itu bisa laki-laki berubah. Tapi kalau, justru dengan mendiamkan nggak ada," tuturnya.

Simak Video: Dianggap Menormalkan KDRT, Oki Setiana Dewi Bikin Warganet Geram






(lir/tor)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork