Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen di Depok masih dilanjutkan. Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengevaluasi PTM di tengah lonjakan COVID-19.
"Pemerintah Kota Depok telah menyampaikan surat resmi kepada pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PTMT 100 persen karena terjadi peningkatan kasus pada pelaksanaan PTMT di semua tingkat sekolah (TK, SD, SLTP, SLTA)," kata Idris dalam keterangannya, Rabu (2/2/2022).
Sambil menunggu hasil evaluasi, satuan pendidikan diminta mengawasi dengan ketat protokol kesehatan (prokes) saat PTM terbatas 100 persen dilakukan.
"Jarak antarpeserta didik minimal 1,5 meter, selama proses belajar-mengajar tidak diperbolehkan membuka masker, melarang adanya kerumunan dan kegiatan berkelompok," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila ditemukan kasus konfirmasi positif, satuan pendidikan diminta melapor ke UPTD puskesmas untuk dilakukan pelacakan. Orang tua peserta didik juga diimbau mengingatkan anak untuk taat protokol kesehatan.
"Khususnya penggunaan masker secara benar, membiasakan sarapan di rumah, serta membawa perlengkapan pribadi," imbuhnya.
34 Sekolah di Depok Setop PTM Gegara COVID
Sebelumnya, per tanggal 31 Januari, 34 sekolah di Depok menghentikan PTM terbatas lantaran temuan kasus COVID-19. Berdasarkan data yang diterima Satgas COVID-19 Depok, setidaknya 239 konfirmasi positif ditemukan pada siswa maupun guru.
"Semua jenjang sudah kita data, ada 34 sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Dan ini ada beberapa sekolah yang masih kita tracing," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana, saat ditemui, Senin (31/1).
Temuan kasus COVID-19 terjadi di semua jenjang sekolah, dengan rincian 17 SMA, 3 SMP, 13 SD, dan 1 TK.
Simak video 'Jokowi Minta PTM Dievaluasi, Kemendikbud: Sudah Adaptif':
"Paling banyak adalah SMA, kedua SD, ketiga SMP, dan keempat TK. TK sudah kasus ini, kekhawatiran kami," sambungnya.
Jokowi Minta PTM Dievaluasi
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dievaluasi. Evaluasi terutama dilakukan di tiga provinsi, termasuk DKI Jakarta.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin kemarin sebagaimana transkrip arahannya diunggah di situs Setkab, Selasa (1/2).
Jokowi meminta ada penanganan berbeda terkait kasus Omicron ini. Penanganan dilakukan mulai dari edukasi hingga penyediaan obat-obatan.
"Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedicine. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," ujar Jokowi.