Fakta di Balik Guyon Akun PBNU Berujung Ultimatum dari Pengurus Baru

Fakta di Balik Guyon Akun PBNU Berujung Ultimatum dari Pengurus Baru

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Feb 2022 20:18 WIB
Pendiri Nahdlatul Ulama adalah KH Hasyim Asyari. Perjuangannya dalam mendirikan NU cukup panjang, sehingga namanya terus dikenang oleh masyarakat NU.
Bendera NU. Foto: dok. istimewa

"Terima kasih, Min. Besok-besok jangan telat ya ngucapinnya," @nahdlatululama.

PBNU Tegur Akun Twitter NU

Kelakar akun Twitter NU ternyata tidak semena-mena disambut gembira oleh PBNU. Yang terjadi justru sebaliknya. PBNU mengultimatum admin Twitter NU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah mencari siapa admin akun ini ndak tidak ada yang mengaku. Saya minta dalam waktu 1x24 jam admin harus ke PBNU dan menemui pengurus baru untuk segera menyerahkan akun ini," kata Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).

Bahkan, Gus Ipul menilai cuitan akun Twitter NU justru mengadu domba. Sebab, guyonan seperti dirasa tidak tepat dilontarkan oleh akun Twitter NU.

ADVERTISEMENT

"Tapi belakangan cuitan-cuitannya tidak mencerminkan kaidah yang benar. Bahkan cenderung mengadu domba. Guyonannya tidak tepat, cenderung menyakiti," kata Gus Ipul.

Gus Ipul juga mencontohkan sejumlah cuitan lain yang dinilai mengolok-ngolok akun @NU_online yang merupakan akun resmi dari media milik Nahdlatul Ulama. Cuitan akun tersebut dinilai kurang pantas.

PBNU Terima Banyak Keluhan

Gus Ipul menyebut pihaknya justru malah mendapat banyak keluhan. Alasannya, akun Twitter NU dinilai Gus Ipul justru membuat lembaga lain merasa tidak nyaman.

"Atas banyaknya keganjilan ini, kami banyak menerima keluhan dari warganet juga dari lembaga-lembaga yang merasa tidak nyaman atas cuitan @nahdlatululama. Karenanya saya minta kepada admin akun @nahdlatululama untuk segera menyerahkan ke kami. Jika dalam waktu 1x24 jam tidak diserahkan maka kami akan lapor polisi," kata Gus Ipul.


(rak/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads