Penyebab pemuda yang diduga menjadi korban serangan gangster di Halte GBK, Senayan, Jakarta, menemui titik terang. Korban mengaku sempat saling ejek dengan para pelaku di media sosial (medsos), hingga janjian bertemu.
"Pengakuan dari salah satu korban yang kita interogasi, bahwa mereka (korban dan pelaku) sempat saling ejek di media sosial. Versinya begitu," kata Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Anggaito Hadi Prabowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (1/2/2022).
Hadi menyebut korban dan pelaku sempat janjian bertemu di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun korban membatalkan. Hingga kemudian, saat perjalanan pulang, secara tak sengaja korban bertemu para pelaku.
"Jadi maksudnya sudah janjian mau ketemu di Selong. Tapi kata korban cancel (batal) saja. Setelah itu korban pulang," ungkap Hadi.
"Dan waktu pulang itu ketemu rombongan yang di medsos itu," imbuhnya.
Hadi menepis informasi yang menyebut korban dibuntuti para pelaku. Menurutnya, sejak awal korban memang tidak siap.
"Jadi kalau dibilang dibuntuti itu nggak. Memang dari awalnya sudah kalah, karena yang bersangkutan tak ada persiapan," ucap Hadi.
Lebih jauh Hadi memaparkan sementara ini ada 5 pemuda yang menjadi korban. Namun belum semua korban datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.
"Saat ini jumlahnya ada lima orang. Tiga orang di wilayah Tanah Abang dan dua orangnya lagi di wilayah Kebayoran Lama," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, video seorang pemuda tergeletak dengan luka bacokan di kaki di Halte GBK viral di medsos. Korban diduga diserang gangster.
Peristiwa pemuda tersebut diserang terjadi pada Minggu (30/1) dini hari. Polisi mengatakan pemuda itu diduga korban tawuran. Ada 10 orang yang diamankan terkait kejadian tersebut.
(zak/zak)