Dua Warga Polman Tewas Tersetrum Listrik di Kolong Jembatan

Abdy Febriady - detikNews
Selasa, 01 Feb 2022 03:34 WIB
Foto: Thinkstock
Polewali Mandar -

Dua pria bernama Syarifuddin (32) dan Anwar Ambas (25) di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat tewas di kolong jembatan. Keduanya diduga tewas tersetrum arus listrik.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Poros Majene, Desa Banua Baru, Kecamatan Wonomulyo, Senin (31/1/2022). Lokasi kejadian tidak jauh dari rumah kedua korban yang tinggal bertetangga.

Saksi mata Hamaluddin menyebut kedua korban masuk ke kolong jembatan di depan rumahnya untuk melepas potongan besi yang kerap menyebabkan tumpukan sampah terbawa arus air.

"Mereka masuk ke kolong jembatan dengan membawa bor beton, untuk melepas potongan besi tersebut. Saya inisiatif suruh buka besi itu, karena tidak berfungsi dan mengganggu," ujar Hamaluddin saat memberikan keterangan kepada polisi.

Sebelum kejadian Hamaluddin mengaku dirinya telah memperingati kedua korban agar berhati-hati menggunakan mesin bor listrik tersebut.

"Saya sudah wanti-wanti memang, agar jangan sampai basah kena air itu bor. Mungkin karena basah tangannya, akhirnya kesetrum. Apalagi di kolong jembatan ada aliran air,"ungkap Hamaluddin yang merupakan bos kedua korban.

Kapolsek Urban Wonomulyo, Kompol Adriyan Fredrick Kopong menyebut peristiwa tersebut diketahui ketika saksi mendengar suara teriakan korban. Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun tidak tertolong.

"Ketika diperiksa, kedua korban sudah tidak sadarkan diri. Saksi langsung mencabut colokan listrik dan meminta bantuan masyarakat sekitar," kata Adriyan terpisah.

"Atas kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke Puskesmas Wonomulyo untuk mendapat pertolongan medis, namun kedua korban saat berada di Puskesmas dinyatakan sudah meninggal dunia akibat sengatan arus listrik,"beber Adriyan.

Polisi menduga kedua korban lalai saat menggunakan mesin bor yang masih dialiri arus listrik, ketika berada dalam genangan air di kolong jembatan. Keluarga korban menolak dilakukan otopsi, menganggap peristiwa ini adalah musibah.




(idn/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork