Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingati Hari Kusta Sedunia di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan masih terdapat stigmatisasi terkait penyakit kusta yang dialami masyarakat.
"Ternyata stigmatisasi masih ada dan diskriminasi sering muncul. Nah itu butuh literasi untuk kita dorong, sehingga yang dijauhi ya penyakitnya jangan orangnya," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (31/1/2022).
Ganjar kemudian meminta para tenaga kesehatan melakukan deteksi dini terhadap penyakit kusta. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar penanganan pencegahan penyakit kusta bisa lebih maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencarian kasus harus lebih intens. Kemudian mesti komunikasi dengan kelompok masyarakat, termasuk puskesmas terdekat. Kalau ketahuan langsung bisa dirawat di situ dengan cepat," ucapnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan ada penurunan kasus penyakit kusta. Ia menyebut jumlah kasus selama 2020 mencapai 1.035, sedangkan di 2021 hanya 395.
Sementara itu, salah satu penyintas kusta asal Tegal, Firmansyah (50) mengaku senang atas perhatian dari pemerintah kepada para penderita kusta. Dia berharap seluruh kasus kusta di Jateng bisa segera selesai.
"Saya penderita kusta dari 1998, dan terakhir dinyatakan selesai berobat tahun 2019, selama pengobatan tidak ada masalah. Lalu tadi yang disampaikan Pak Gub sangat bagus untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi penderita kusta," kata Firmansyah.
Sekedar diketahui, Pemerintah Provinsi Jateng menggelar Sarasehan Hari Kusta Sedunia di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang. Kegiatan tersebut mengusung tema 'Mari Bersama Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta'.
(akd/ega)