Dugaan Jebakan Karantina Turis Ukraina Disebut Miskomunikasi Belaka

Dugaan Jebakan Karantina Turis Ukraina Disebut Miskomunikasi Belaka

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 30 Jan 2022 22:29 WIB
Ilustrasi Karantina
Ilustrasi karantina (Foto: Dok. detikcom)
Jakarta -

Dugaan adanya oknum membuat modus 'jebakan karantina' menemui titik terang. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan kasus turis yang diduga menjadi korban jebakan karantina terjadi karena ada miskomunikasi antara hotel dengan turis.

Mulanya, kasus ini dibongkar oleh Menparekraf Sandiaga. Melalui akun Instagramnya, Sabtu (29/1), Sandiaga mengunggah pengaduan turis Ukraina yang merasa dijebak itu.

Berikut isi pengaduan itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halo! Nama saya (disamarkan oleh Sandiaga) dan mohon maaf saya mengganggu Anda, tetapi saya benar-benar tidak ada pilihan lain. Saya dan putri saya yang berumur 6 tahun telah menjalani karantina hari terakhir di Jakarta sebelum berangkat ke Bali dan hasil tes PCR terakhir kami positif karena kesalahan.

Hotel (disamarkan Sandiaga) tidak membolehkan kami untuk tes PCR satu kali lagi dari pihak luar, sehingga bisa menunjukkan apakah hasil sebelumnya benar atau itu tidak adil! Ini benar-benar keterlaluan. Kami tidak memiliki gejala apa pun dan isolasi tambahan sangat mahal. Jadi kami yakin aku merasa kami telah ditipu!

ADVERTISEMENT

Saya punya teman yang berada di rumah sakit karantina, dikurung seperti sandera tanpa gejala apa pun dan anak saya bersama-sama. Ini tak bisa dipercaya. Saya butuh bantuan.

Sandiaga pun tampak membalas e-mail itu. Sandiaga menyebut pihak dari Menparekraf akan menindaklanjuti aduan itu, berikut isi email Sandi:

Dear (nama disamarkan). Saya turut prihatin mendengar permasalahan Anda. Tim dari Menparekraf akan menindaklanjuti secepatnya. Pak Hengky, mohon bantuannya. Salam sehat.

Setelah permasalahan itu selesai, turis Ukraina itu kembali mengirimkan e-mail kepada Sandiaga. Dia mengatakan permasalahannya telah selesai.

"Halo! Putri saya dan saya akhirnya mendapatkan hasil negatif tes PCR dan Pak Hengky dan tim telah membantu proses proses check out kami dari hotel karantina," tulisnya.

"Terima kasih telah menindaklanjuti laporan kami. Semoga sukses," lanjutnya.

Terkait hal tersebut, Sandiaga mengaku tak segan menindak oknum yang mencoba mengambil keuntungan. Dia akan mencari oknum dugaan jebakan karantina itu.

"Saya tidak akan segan untuk menindak tegas oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan namun mencoreng nama baik Indonesia!" kata Sandi dalam Instagramnya.

Hasil Temuan Kemenparekraf

Pada Minggu (30/1) Kemenparekraf menyatakan hal ini wajar terjadi apabila seseorang wisatawan melakukan tes kedua jika tidak puas dengan hasil dari tes COVID pertama. Kemenparekraf menyebut hal itu diatur di SE Satgas COVID-19 2/2022 dan juga SE Kemenkes No HK.02.01/MENKES/18/202.

"Sebenarnya hal yang normal bagi kita mencari 2nd opinion apabila dirasa tidak puas dengan hasil PCR yang disediakan oleh hotel atau penyedia fasilitas karantina," bunyi keterangan persnya yang diterima detikcom.

Menurut Kemenparekraf, yang menjadi masalah adalah kurangnya komunikasi antara turis dengan pihak hotel. Kemenparekraf menegaskan motif dari kasus ini bukan karena pihak hotel mencari keuntungan.

"Permasalahannya adalah penyedia fasilitas sepertinya kurang memberikan informasi yang lengkap dan ini fakta yang kami temukan di lapangan, jadi motifnya tidak selalu di sisi profit," jelasnya.

Miskomunikasi Hotel dengan Turis

Setelah diusut, ternyata aduan turis Ukraina itu dikarenakan adanya miskomunikasi. Kok bisa?

"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," bunyi keterangan pers Kemenparekraf itu.

Kemenparekraf menyebut saat ini telah membuat aturan baru agar kejadian ini tidak terulang. Caranya, Kemenparekraf membuat help desk untuk wisatawan dari luar negeri.

"Langkah antisipasi yang dilakukan agar hal ini tidak terulang, kami sedang menyiapkan help desk diperuntukkan bagi wisatawan mancanegara yang akan mulai datang dengan dibukanya border, dan kami juga siap membantu jika ada hal-hal yang perlu kami advokasi," paparnya.

Kemenparekraf juga terlibat aktif pada penyusunan peraturan pembukaan border dengan seluruh kementerian dan lembaga. Kemenparekraf juga akan memastikan seluruh pelaku pariwisata menjaga prokes dan menjalankan peraturan terkait kunjungan wisman.

Selain itu, Kemenparekraf mengatakan akan lebih dalam lagi terlibat, khususnya dalam monitoring pelaksanaan surat edaran baik dari Kemenkes dan Satgas COVID. Sebab, pengaturan dari para pelaku perjalanan sudah diatur di SE Satgas dan Kemenkes.

Halaman 4 dari 3
(zap/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads