Bentrokan di Sorong, Papua Barat, menewaskan 18 orang. Bentrokan di tempat karaoke Double O itu dipicu oleh dua kelompok anak muda yang terlibat keributan. Kini dua kelompok itu berdamai.
"Kedua belah pihak bersepakat untuk damai dan menyerahkan segala pengungkapan kasus terhadap pihak kepolisian," kata Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing melalui keterangan tertulis Polri kepada wartawan, Sabtu (29/1/2022).
Kedua kelompok tersebut juga menegaskan tidak akan memperpanjang masalah yang bisa berpotensi memicu aksi susulan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, terkait upaya preventif Polda Papua Barat lainnya guna menghindari aksi lainnya dan merampungkan proses penyidikan, kata Tornagogo, pihaknya bersama Komunitas Seni Band Kota Sorong telah menggelar pertemuan.
Sekilas soal bentrokan di Sorong
Sebelumnya, bentrok di Sorong tersebut diawali dari perkelahian pemuda pada malam Minggu (23/1). Polisi mengungkapkan bentrokan maut terjadi antara kelompok pemuda Kei dan Pelauw asal Maluku di Kota Sorong, Papua Barat.
Pertikaian ini sempat didamaikan sejumlah pihak, namun bentrokan kembali pecah pada Senin (24/1) dan menewaskan 18 korban, termasuk 17 warga biasa yang tewas terbakar di tempat hiburan malam (THM) Double O.
"Semua berawal dari anak muda semuanya. Anak muda yang ribut terus mengaitkan dengan kelompoknya (Kei dan Pelauw). Itu terjadi di malam Minggu," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi kepada detikcom, Selasa (25/1).
Lihat Video: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Bentrokan Maut di Sorong Papua Barat