Studi banding Jakarta Propertindo (JakPro) bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) melaksanakan studi banding ke Diriyah, Arab Saudi, untuk mempelajari Formula E. Keputusan itu menuai pro dan kontra.
Direktur Utama JakPro Widi Amanasto mengatakan panitia hendak mempelajari seluruh perencanaan Formula E. Mereka akan melihat proses dari pre-event hingga hari-H balapan.
"Iya, intinya adalah panitia harus persiapannya gimana, pre-event-nya seperti apa, penanganan marshall seperti apa," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diriyah dipilih karena menjadi kota pertama di dunia yang menggelar balapan Formula E tahun ini.
Melalui kunjungan itu, Jakpro akan mempelajari pengelolaan sponsor serta mencari referensi harga tiket hingga hari-H balapan.
"Disesuaikan dengan local wisdom seperti apa pre-event-nya, kira-kira begitu. Tapi saya juga tunggu laporan dari tim IMI yang ke sana," tandasnya.
PDIP Mengkritik
PDIP lempar kritik untuk studi banding JakPro ke Arab Saudi. Mereka menyebut, saat ini tidak layak berpergian ke luar negeri.
"Dalam kondisi pandemi COVID saat ini, berlebihan masih berangkat ke luar negeri hanya untuk membandingkan harga tiket penyelenggaraan Formula E di Arab Saudi," ujar anggota DPRD DKI F-PDIP, Gilbert Simanjuntak, dalam keterangannya, Jumat (28/9/2022).
Gilbert menilai, kalau hanya untuk mempelajari pelaksanaan, tidak harus sampai datang ke Arab Saudi.
"Menghamburkan uang berangkat ke Arab Saudi menjadi pertanyaan, sementara data tersebut dapat diperoleh lewat surat menyurat resmi secara elektronik sebagai sesama penyelenggara balapan," paparnya.
Simak juga Video: Kasus Flu Burung H5N6 di China: 2 Meninggal, 2 Kritis
Soal harga tiket, Gilbert menyebut pasti ada perbedaan harga di Arab Saudi dengan di Indonesia. Tak perlu hingga harus berkunjung ke sana untuk mengetahui hal tersebut.
"Harga tiket di Arab Saudi pasti jauh lebih mahal dari Jakarta untuk kelas tiket yang sama, sehingga tidak ada gunanya ke sana. Pilihan Gubernur mengganti Direksi JakPro yang lama sekarang terkesan bukan keputusan yang tepat," kata dia.
Gerindra Membela
Berbeda dengan PDIP, Gerindra DKI justru mendukung langkah JakPro. Kebijakan JakPro dan IMI dinilai sudah tepat.
"Menurut informasi, kan mau lihat rumus cara memperhitungkan tiket. Menurut saya, bagus dan tepat lokus studi bandingnya. misal ada kritik 'diganti, dong, pakai teleconference, kan bisa'. Ya berbeda kalau tinjau langsung terjadi dialog yang intensif, berbeda," kata Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, saat dihubungi, Jumat (28/1/2022).
Syarif menilai kunjungan JakPro ke Diriyah memiliki tujuan jelas, yaitu mempelajari segala persiapan ajang Formula E supaya sukses digelar di Jakarta. Maka, menurutnya, tak menghambur-hamburkan uang seperti tudingan PDIP.
"Kecuali kalau studi bandingnya nggak terkait dengan Formula E. Misal ke Saudi JakPro ninjau nggak ada kaitannya dengan Formula E, itu menurut saya kita nggak setuju dan kita anggap hamburkan uang," jelasnya.
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu memandang studi banding JakPro ke Diriyah dilakukan di waktu yang tepat, yakni setelah lokasi sirkuit ditetapkan. Bahkan Syarif meyakini agenda kunjungan itu paralel dengan persiapan lintasan Formula E.
"Kan mau ngapain studi banding urusan ticketing tapi capaian target sirkuitnya nggak jelas? Ini pertanda baik, dong. Kita melihatnya optimis ada pertanda baik, punya hubungan langsung antara studi banding dengan target capaian penyelesaian sirkuit itu," imbuhnya.
"Kalau misalnya studi banding ticketing sebelum adanya penentuan venue di Ancol, mungkin agak lucu juga, ya. Setelah pasti venue sekarang proses tender ulang, lalu secara paralel JakPro melakukan studi banding mencari contoh di negara lain. Itu pas banget menurut saya," tambahnya.