Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpesan agar partai baru seperti Partai Gelora tidak mencari ikan di kolam yang sama. Partai Gelora pun meminta PKS santai saja.
Pesan PKS itu disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV, seperti dilihat Selasa (25/1/2022). Salim mengatakan Partai Gelora bukan ancaman.
"Ya Partai Gelora kalau untuk PKS sih bukan ancaman ya. Bahkan ada Partai Ummat, Partai Gelora, partai-partai yang baru," kata Salim Segaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salim mengklaim PKS berprasangka positif kepada Partai Gelora dan partai baru lainnya. PKS, sebut dia, meyakini Gelora dan Partai Ummat misalnya, memiliki segmentasi suara sendiri-sendiri.
"Sekali lagi, untuk membangun negeri ini butuh kebersamaan, PKS selama hampir 20 tahun belum pernah hampir 2 digit, 8,9. Berarti masih ada 91 sekianlah. Artinya, partai-partai baru itu kan berusaha mencari suara," papar Salim.
"Saya yakin dan saya selalu berbaik sangka, partai-partai apapun, apakah itu Partai Gelora atau Partai Ummat, atau partai-partai yang lain, pasti mereka punya segmen sendiri yang sudah dipersiapkan, pasti ada kan. Dia mencari segmen tertentu," imbuhnya.
Namun ada satu keinginan dari PKS yang disampaikan Salim. PKS meminta agar tidak mencari suara di satu wadah yang sama.
"Yang tidak kita inginkan adalah, jangan dalam satu kolam semuanya cari ikan di situ. Ini ikannya juga bingung, siapa lagi yang mancing di sini," katanya. Salim sempat tertawa usai menyampaikan keinginan tersebut.
"Ya kita inginkan masing-masing mencari kolam sendiri, segmen sendiri," imbuhnya.
Salim pun menyadari semua partai terbuka dalam mencari suara. Mantan Menteri Sosial itu menyerukan agar saling berlomba-lomba dengan cara yang baik dan benar.
"Jadi PKS tidak melihat partai-partai yang baru itu sebagai ancaman. Fastabiqul khirot, saling berlomba-lomba," kata Salim.
Simak juga Video: PKS Rekrut Dewan Pakar Nonmuslim: Kita Tak Bisa Tolak Apapun Agamanya
Tanggapan Gelora
Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah menanggapi pernyataan Salim soal mencari suara di 'kolam' berbeda. Fahri menilai ada kesan ketakutan dan misleading atau sesat dari pernyataan Salim Segaf lantaran mengibaratkan rakyat dengan ikan.
"Terkesan di dalamnya ada penyesalan sekaligus ketakutan sehingga misleading, menganggap pemilu seperti memancing ikan. Partai dianggap tukang pancing serta rakyat dianggap ikan," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, Kamis (27/1).
Baca juga: Fahri Hamzah: PKS Alami Kegalauan Masif! |
Fahri Hamzah menilai kalangan internal di PKS sedang mengalami kegalauan. Dia juga menyinggung jumlah kursi PKS yang dinilai banyak namun tak bisa berbuat apa-apa.
"Seperti kita duga, memang di PKS mengalami kegalauan yang masif, dari Majelis Syuro sampai struktur, tentang bagaimana menghadapi masa depan. Satu sisi sebagai partai yang sudah punya 50 kursi di DPR dan ribuan kursi di seluruh Indonesia, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengatakan bahwa kami kecil dan tidak bisa berbuat apa-apa," kata Fahri.
"Akhirnya kegalauan itu ditumpahkan ke Partai Gelora karena ketakutan bahwa Partai Gelora kan makin populer," ujarnya.
Fahri Hamzah berharap PKS terus meningkatkan kinerjanya di legislatif. Sebab, kata dia, anggota parlemen memiliki hak kekebalan dalam menyampaikan pendapat dan bertanya kepada pemerintah tanpa terancam UU ITE.
"Saya berharap PKS memperbaiki kinerjanya di legislatif dan berhenti berapologi seolah 50 kursi tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal 50 kursi itu 50 orang yang diberi fasilitas dan kekebalan oleh rakyat untuk berbicara menggunakan hak-haknya yang kuat dari hak bertanya sampai hak untuk menyatakan pendapat tanpa takut terancam pidana dan terkena UU ITE seperti yang dialami oleh rakyat," katanya.
Sementara itu, Anis Matta juga turut merespons Salim Segaf. Ketua Umum (Ketum) Partai Gelora itu mempertanyakan maksud kata 'kolam' yang disampaikan Salim Segaf.
"Apa maksudnya dengan kolam? Dia perlu menjelaskan itu lebih detail dan tegas," kata Anis Matta saat berbincang dengan detikcom, Rabu (26/1).
Anis Matta juga merespons pernyataan Salim Segaf dimaksud. Mantan Presiden PKS itu menilai wajar Salim Segaf menyebut Gelora bukan ancaman.
"Gelora bukan ancaman bagi PKS karena kader PKS yang gabung di Gelora tidak sampai 5 persen. Jadi santai saja," ujarnya.