Mencuat Amukan Bule di Bali: Pukul Petugas Gegara Ketinggalan Pesawat

Mencuat Amukan Bule di Bali: Pukul Petugas Gegara Ketinggalan Pesawat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 27 Jan 2022 22:01 WIB
Foto: Bule ngamuk pukul tiga petugas di Bandara Ngurah Rai Bali dimediasi. (Dok. Polresta Denpasar)
Bule di Bali ngamuk gegara ketinggalan pesawat (Dok. Polresta Denpasar)
Jakarta -

Seorang warga negara asing mengamuk kepada petugas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Amukan bule itu mencuat gegara ketinggalan pesawat.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (25/1) sore itu juga sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar di medsos, bule berkepala plontos mengamuk kepada petugas bandara. Tidak terlalu jelas aksi bule itu mengamuk, tapi terdengar teriakan dari mulut bule itu.

Rupanya amukan bule itu mencuat gegara ketinggalan pesawat. Hal itu diungkapkan oleh Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Taufan Yudistira.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tertinggal pesawat. (Kejadiannya) kemarin sore menjelang malam," katanya, Rabu (26/1/2022) malam.

Tak hanya bule itu yang ketinggalan pesawat. Taufan mengatakan beberapa penumpang lain pun sebenarnya tertinggal.

ADVERTISEMENT

"Betul (delapan orang yang tertinggal pesawat). Hanya 1 orang (yang mengamuk)," jelas Taufan.

Usai kejadian itu, dilakukan mediasi antara pihak maskapai dan bule tersebut. Polsek Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi mediatornya.

"Mereka tertinggal pesawat kemudian marah, sudah dijelaskan oleh pihak maskapai dan juga sudah dimediasi oleh pihak Polsek Bandara IGNR Bali dan manajemen AP I DPS, tapi mereka ngotot ikut pesawat lain yang ke Jakarta," terang Taufan.

Bule itu tidak bisa ke Jakarta pada Selasa (25/1). Mereka akhirnya terbang ke Jakarta pada Rabu (26/1), pukul 07.00 Wita.

"Penumpang (akhirnya) berangkat hari ini tadi pagi jam 07.00 Wita," ungkap Taufan.

Lihat juga video 'WNA Diduga Mabuk Kendarai Mobil-Lawan Arus di Bali':

[Gambas:Video 20detik]



Pukul Petugas Avsec-Polisi

Belakangan diketahui, bule itu berasal dari Yordania dan bernama Mohanad DM Naji (38). Saat mengamuk, dia juga sempat memukul petugas aviation security (avsec).

Adapun petugas yang dipukul adalah dua petugas avsec Lion Air bernama Akhmad Tio Irawan (26) dan I Nyoman Sudiasa (49) serta satu orang polisi bernama Gatut Suryadi.

"Korban Akhmad Tio Irawan dipukul di bagian leher belakang, I Nyoman Sudiasa dipukul di bagian mulut, dan Gatut Suryadi dipukul di bagian pipi kanan," kata Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Kamis (27/1).

Sukadi menuturkan peristiwa WNA mengamuk hingga pemukulan tersebut terjadi di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Peristiwa terjadi pada Selasa (25/1) sekitar pukul 19.40 Wita.

Kronologi

Sekitar pukul 15.00 Wita, Selasa (25/1), Mohanad DM Naji bersama rombongan sebanyak delapan orang, termasuk istri dan anaknya, bakal berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion air. Ketika itu, Mohanad DM Naji dan rombongan sudah menunggu di Gate 5 Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Meski sudah menunggu, Mohanad DM Naji beserta rombongan tak kunjung mendapatkan panggilan untuk masuk ke pesawat Lion Air. Karena itu, ia dan rombongan masih tetap menunggu.

Setelah beberapa lama tetap juga tidak ada panggilan masuk ke dalam pesawat, Mohanad DM Naji kemudian menanyakan kepada pihak maskapai Lion Air. Namun pihak maskapai Lion Air mengatakan pesawat yang bakal ditumpangi oleh Mohanad DM Naji sudah terbang ke Jakarta.

Mohanad DM Naji kemudian menanyakan kepada pihak maskapai Lion Air alasan rombongannya yang berjumlah delapan orang ditinggal. Padahal mereka sudah berada di ruang tunggu Gate 5 Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Karena mendapat perlakuan yang kurang bagus dari petugas Lion Air dan tidak mendapatkan penjelasan yang baik, selanjutnya Mohanad DM Naji menjadi emosional dan ingin masuk ke dalam kantor Lion Air, akan tetapi masih tetap dihalangi oleh avsec Lion air yang bertugas," terang Sukadi.

"Karena emosional, selanjutnya terjadi kesalahpahaman yang berbuntut pemukulan terhadap avsec Lion air. Petugas polisi melerai karena tidak ingin terjadi keributan juga mendapatkan pemukulan," imbuhnya.

Berakhir Mediasi

Polisi kemudian memfasilitasi mediasi kedua belah pihak. Mediasi berlangsung di Mapolsek Kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sekitar pukul 20.00 Wita. Adapun pihak yang dimediasi adalah tiga orang korban dan Mohanad DM Naji selaku pelaku pemukulan.

Setelah dimediasi, tiga korban sepakat untuk tidak akan mempermasalahkan kejadian pemukulan yang dilakukan oleh Mohanad DM Naji di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domeistik Bandara Internasional I Ngurah Rai, Bali. Mereka sepakat tidak melanjutkan perkara itu ke jalur hukum.

Kemudian, Mohanad DM Naji telah mengaku bersalah dan meminta maaf kepada tiga korban atas perbuatan pemukulan yang dilakukannya. WNA Yordania itu mengakui pemukulan dilakukan karena emosi sesaat.

"Pemukulan dilakukan karena kepanikannya tidak bisa berangkat ke Jakarta karena ditinggal oleh pesawat Lion Air. Padahal rencananya, setelah terbang dari Bali ke Jakarta, besoknya Mohanad DM Naji akan berangkat ke Yordania untuk melihat dan menengok ibunya yang sakit keras," tutur Sukadi.

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads