Duka Mendalam Nurul Arifin Kenang Sang Putri Maura Magnalia Berpulang

Duka Mendalam Nurul Arifin Kenang Sang Putri Maura Magnalia Berpulang

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Jan 2022 21:32 WIB
Nurul Arifin bersama Maura Magnalia Madyaratri.
Nurul Arifin bersama Maura Magnalia (Dok. Instagram Nurul Arifin)
Jakarta -

Duka mendalam dirasakan keluarga Nurul Arifin, wakil ketua umum Partai Golkar, setelah buah hati tercinta, Maura Magnalia Madyaratri, meninggal dunia. Nurul sedih, berharap puterinya yang meninggal dunia karena henti jantung menemukan surga.

Nurul Arifin mengatakan Maura sempat meminta maaf lantaran belum sesuai dengan harapan orang tua. "Kemarin sebelum terjadi ini, dia datang ke kamar saya, 'I'm tired, aku tidak bisa memenuhi harapan kamu'," kata Nurul Arifin menirukan ucapan Maura di rumah duka, Puri Cinere, Depok, Selasa (25/1/2022).

Nurul Arifin sempat bingung. Dia kemudian bertanya kembali apa harapan yang dimaksud. Maura menyebut belum bisa seperti orang tuanya yang telah sukses.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"'Ya, aku nggak bisa seperti kamu, nggak bisa seperti adikmu, nggak bisa membahagiakan kamu'. Saya bilang jangan dibandingkan. Setiap orang kan berbeda, Maura," ucap Nurul.

Kondisi Maura Magnalia disebut sedang di bawah tekanan beberapa waktu terakhir. Pandemi Corona yang mengakibatkan segala impian dan rencananya berantakan.

ADVERTISEMENT

"Situasi yang under pressure karena dia tidak bisa menyalurkan bakatnya. Sebelum pandemi kan dia mengajar ekskul di sekolah internasional gitu ya karena hobinya ngajar. Kemudian pas itu dia ambil S2 tuh mau berangkat ke Sydney. Tahunya pandemi dan sekolahnya online sampai dia selesai. Bulan Maret yang akan datang dia akan diwisuda," kata Nurul.

"Jadi akhirnya semua jadi berantakan ya dan mungkin yang membuat dia depresi itu lebih banyak karena tidak bisa bersosial," imbuhnya.

Simak video 'Nurul Arifin Menangis Saat Gelar Misa Arwah untuk Putrinya':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Nurul meyakini Maura saat ini menghadapi yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. "Kami jelas merasa betul-betul kehilangan, kami punya anak dua, Magnalia dan Dinal. Jadi sekarang anak kami cuma satu. Namun demikian, saya yakin apa yang Maura hadapi sekarang adalah yang terbaik dari Tuhan, mungkin hilang semua sakitnya," kata Nurul Arifin.

Nurul Arifin berharap semua yang dia lakukan selama ini buat Maura Magnalia adalah yang terbaik. Dia berdoa agar Maura saat ini telah menemukan surga-Nya.

"Saya dalam beberapa hari ada yang ketakutan-ketakutan gini. Gimana Maura, gimana Maura. Karena harus didampingi terus. Namun apa yang tadi malam terjadi rasa-rasanya ini sudah yang terbaik yang Maura dapatkan. Saya berharap dia sudah menemukan surga-Nya," kata dia.

Nurul berpesan kepada orang tua agar banyak-banyak memeluk anak masing-masing. "Kalian kalau jadi orang tua, kasih banyak pelukan ke anak-anak. Bonding sama anak," katanya.

Henti jantung yang dialami Maura menurut Nurul seperti puncak pergolakan emosi yang dialami anaknya. Sekitar pukul 04.30 WIB, Maura ditemukan meninggal di meja makan dalam kondisi tubuhnya sudah dingin.

"Ini akumulasi sampai akhirnya meledak di kepalanya. Detak jantungnya berhenti, padahal sama bapaknya masih ngobrol sampai jam 1 malam," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(gbr/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads