Corona di DKI Melonjak, Anggota DPRD Minta Pemprov Masifkan Vaksin Booster

Corona di DKI Melonjak, Anggota DPRD Minta Pemprov Masifkan Vaksin Booster

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 25 Jan 2022 08:37 WIB
Situasi Covid-19 di Jakarta disebut memburuk pasca masuknya virus Corona varian Omicron yang diyakini lebih cepat menular dari varian sebelumnya, Jumat, (7/1/2022).
Ilustrasi (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta melonjak. Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta mendorong agar Pemprov DKI memasifkan pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Saya mendorong agar, pertama, vaksin booster diintensifkan, agar daya cegah secara komunal efektif. Kedua, pengetatan disiplin prokes agar menjadi standar di ruang publik," kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI, Oman Rohman Rakinda, kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Mengenai adanya kenaikan kasus ini, menurut Oman, pembelajaran tatap muka (PTM) 100% tetap bisa dilaksanakan. Akan tetapi, dia mengingatkan agar protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PTM 100% dilaksanakan secara lebih ketat, tidak perlu dihentikan. Hanya untuk kasus sekolah dengan siswa yang ada kasus positif yang PTM-nya dihentikan sesuai evaluasi yang sekarang berjalan," ucapnya.

Lebih lanjut, Oman juga meminta warga taat menerapkan protokol kesehatan. Dia juga mengajak warga menghindari kerumunan.

ADVERTISEMENT

Kelompok Komorbid Harus Jadi Perhatian Utama

Perihal pentingnya memasifkan vaksinasi booster juga didorong oleh anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak. Dia meminta kelompok rentan terhadap virus Corona diutamakan untuk mendapatkan vaksin.

"Dan kemudian yang harus kita waspadai adalah pasien-pasien, orang-orang yang komorbid, usia di atas yang lansia sama yang belum divaksin, khususnya anak di bawah 6 tahun," kata Gilbert.

Orang-orang yang memiliki penyakit penyerta ini, kata Gilbert, harus benar-benar diperhatikan. Dia meminta agar mereka segera diberi vaksin booster.

"Itu yang mesti kita perhatikan. Nah yang komorbid, yang belum divaksin kita vaksin, yang komorbid sama lansia kita booster," ujarnya.

Gilbert mengatakan anak-anak usia sekolah masuk kelompok yang rendah terhadap tingkat kesakitan. Oleh sebab itu, Gilbert menyebut sekolah tatap muka masih tetap bisa dilaksanakan 100%.

"Nah kalau kita lihat varian Delta kemarin yang agak rendah juga angka kesakitan dan juga kematian kan pada usia-usia anak sekolah itu, mereka lebih kebal justru. Sehingga kita tidak terlalu takut jika dikaitkan dengan PTM, tidak terlalu takut ini akan menimbulkan masalah kepada mahasiswa," sebutnya.

"Kita takutkan justru kepada keluarga mereka kalau ada yang lansia sama di bawah 6 tahun sama yang belum divaksin. Kepada mereka yang kita takut," sambungnya.

Lebih lanjut, Gilbert mengatakan varian Corona akan selalu muncul. Oleh sebab itu, dia meminta warga tidak khawatir tapi tetap waspada dan menaati protokol kesehatan.

Kini saatnya, kata Gilbert, waktu untuk belajar hidup bersama COVID-19. Meski demikian, dia meminta semua pihak menjaga agar tidak terjadi kenaikan kasus yang berlebihan.

"Walaupun kita tetap harus menjaga jangan sampai kasus ini bertambah berlebihan, sehingga kita prokes tetap harus diawasi, menggunakan masker, menjaga jarak itu haru diawasi. Karena kita tidak mau kasus ini berlebihan, karena yang meninggal juga bertambah jumlah," tuturnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan ada peningkatan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di tengah lonjakan Corona. Dia menyebut dari total 3.616 BOR yang terisi 115.

"Untuk BOR data yang kami terima hingga hari ini memang ada peningkatan saat ini BOR kita 3.616 dan yang terisi 115 itu artinya sudah mencapai 31 persen peningkatan yang cukup signifikan sebelumnya 20 persen," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (24/1).

Halaman 2 dari 2
(lir/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads