Sindiran Elite Demokrat ke Puan Sembari Beri Megawati Pujian

Sindiran Elite Demokrat ke Puan Sembari Beri Megawati Pujian

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Jan 2022 07:15 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima sejumlah aktivis perempuan. Puan mendengarkan aspirasi mereka terkait RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Puan Maharani (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Elite Demokrat memuji cerita tentang Megawati Soekarnoputri yang mengancam memecat kader PDIP jika menginterupsi Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di sidang tahunan saat pendiri partai berlogo mirip Mercy itu berkuasa. Di balik pujian itu, ada sindiran elite Demokrat untuk putri Megawati yang saat ini menjabat Ketua DPR RI Puan Maharani.

Cerita Megawati mengancam memecat kader jika menginterupsi SBY di sidang tahunan diungkapkan Pramono Anung. Pramono Anung saat itu menjadi Sekjen PDIP yang merupakan oposisi pemerintahan SBY.

"Jadi seperti yang saya sampaikan di dalam maupun di luar kekuasaan Bu Mega selalu mengajarkan konstitusi. Bahkan pernah kejadian di tahun 2005 atau 2006 waktu itu teman-teman akan melakukan interupsi pada sidang 17 Agustus pada waktu Presiden menyampaikan nota keuangan," kata Pramono, Minggu (24/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati, kata Pramono, sangat marah mendengar rencana itu. Megawati mengancam memecat kader jika tetap mengunterupsi SBY.

"Ibu marah sekali dan memberikan perintah pada waktu itu, saya masih Sekjen, siapapun yang melakukan interupsi kepada Presiden waktu itu Pak SBY saya akan pecat saat itu juga," katanya.

ADVERTISEMENT

Lihat juga Video: Megawati Ulang Tahun ke-75, Ucapan dan Doa Mengalir dari Masyarakat-Pejabat

[Gambas:Video 20detik]



Sentilan ke Puan

Deputi Bapilu Demokrat, Kamhar Lakumani menilai sikap Megawati Soekarnoputri mencerminkan etika politik kenegaraan. Menurutnya, akan norak jika acara kenegaraan diwarnai interupsi.

"Ibu Megawati yang menjunjung tinggi konstitusi dan mengancam memecat kadernya yang kala itu berencana akan melakukan interupsi pada pidato penyampaian nota keuangan Presiden SBY tentunya kami apresiasi," kata Kamhar kepada Wartawan, Senin (24/1).

Sikap Megawati, kata Kamhar, juga untuk menyelamatkan citra PDIP agar tak terlihat norak. Berbeda halnya di sidang paripurna regular. Kamhar mengatakan sidang paripurna justru digunakan untuk menyampaikan pandangan yang berbeda. Dia lantas menyinggung Puan.

"Menjadi tempat yang tepat sebelum UU disahkan jika ada pandangan yang berbeda. Namun yang dipertontonkan pimpinan dewan, khususnya saat Ibu Puan memimpin rapat sidang paripurna, bukan hanya pernah mematikan mic Anggota DPR saat sedang berbicara, juga mengabaikan, bahkan langsung mengetuk palu sidang saat Anggota DPR menyampaikan interupsi yang menjadi haknya, sebagaimana diatur di UU MD3 dan Tatib DPR," ujarnya.

Peringatan PDIP

Senior PDI PJunimart Girsang membela Ketua DPR Puan Maharani yang disentil elite Demokrat Kamhar Lakumani. Junimart meminta Kamhar santun berkomentar.

"Kalau ada oknum dari partai lain menimpali cara Mbak Puan, saya kira perlu dipertanyakan ada apa dibalik cemoohan itu. Artinya berkomentarlah secara cerdas dan santun," kata Junimart kepada wartawan.

"Toh Ibu Mega kan sudah mengatakan ketika Pak SBY berpidato tidak bisa berinterupsi, ya dilakukan itu, kita taat asas, taat imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi II DPR itu menyesali masih adanya orang berpandangan negatif terkait Puan. Dia lantas mengambil contoh seperti saat Puan menanam padi.

"Pokoknya Mbak Puan itu sebagai Ketua DPR perempuan, pertama, kita harusappreciate;kedua, saya hanya menyesali sebagian orang-orang ketika Mbak Puan turun ke daerah, menanam padi, atau dekat dengan rakyat selalu ada saja orang yang mencemooh, ambillah sisi positifnya, beliau sebagai ketua DPR, sebagai ketua DPR ya wajib dong, apalagi panggilan nurani," katanya.

Halaman 2 dari 3
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads