Puluhan kilogram sampah kulit kabel ditemukan di gorong-gorong Jl Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat. Limbah kabel itu langsung diangkut ke satu truk untuk dibawa ke Unit Pengelola Teknis Peralatan dan Perbekalan (Alkal) Kemayoran. Penemuan kulit kabel itu bermula dari laporan warga adanya jalan yang amblas.
"Kami terima laporan dari warga, katanya ada yang amblas. Saat dicek, ternyata ada kabel," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Agustio saat dihubungi, Jumat (21/1/2022).
Awalnya petugas Bina Marga mendapat laporan warga mengenai ada jalanan yang amblas. Kemudian, saat petugas mengecek ke gorong-gorong saluran air, ditemukan banyak sampah kulit kabel. Namun ia belum mengetahui apakah sampah kulit kabel tersebut menyumbat saluran air atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin itu salah satunya (penyebab banjir), tapi lebih jelas, boleh ke SDA," katanya.
![]() |
Sebelumnya, puluhan kilogram sampah kulit kabel ditemukan di gorong-gorong Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat. Penemuan kulit kabel tersebut berawal dari laporan warga adanya jalan yang amblas.
"Pas kita buka gorong-gorong, ternyata ada puluhan kilo kulit kabel," kata petugas Satgas Sudin Bina Marga Jakarta Pusat, Supangat, Kamis (20/1/2022).
Supangat mengatakan sampah kabel tersebut langsung dimasukkan ke truk milik Sudin Bina Marga Jakpus. Sampah kabel itu dibawa ke Alkal Kemayoran.
"Tadi kita masukin ke truk, ada satu truk, dibuang ke (Unit Pengelola Teknis) Alkal (Peralatan dan Perbekalan)," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Satuan Pelaksana Tugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Pusat Supriyadi membenarkan awal mula temuan puluhan kilogram kulit kabel itu karena adanya jalan amblas. Kemudian pihak Bina Marga mempertanyakan kepada pihak SDA.
"Kronologinya dari teman-teman Dinas Bina Marga untuk memperbaiki jalan. Kebetulan di situ bolong, sehingga mereka mempertanyakan ke kita, apa ini ada crossing dari Pertamina kemari," kata Supriyadi, Kamis (20/1/2022).
"Jadi menurut saya memang ada crossing pertemuan Pertamina sampai seberang ini, tapi nggak tahu ini ada kulit kabel," sambungnya.
Supriyadi mengatakan sampah kabel tersebut hanya tersisa kulitnya. Dia menduga tembaga kabel itu telah dicuri seseorang.
"Iya, kulit doang, nggak ada tembaganya, pasti dicuri itu," katanya.
Supriyadi mengatakan penemuan kulit kabel itu baru terjadi. Dia mengaku tahun lalu ketika membersihkan gorong-gorong tidak ada penemuan sampah kabel.
"Tahun kemarin kita juga ada pengurasan, nggak ada nemuin kulit kabel. Kita pernah kuras dari ujung ke ujung, kita kuras dua sisi, nggak ada nemuin kulit-kulit kabel," katanya.
(yld/yld)