Ribut-ribut soal anggota Exco PSSI Haruna Soemitro melebar ke politik. Partai Hanura jadi korban tanda pagar (tagar) #HarunaOut. Waduh.
Untuk diketahui, tagar #HarunaOut muncul dipicu komentar Haruna dalam sebuah podcast. Dia menilai sepakbola tanpa prestasi itu tak ada artinya.
Hal itu merujuk pada pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Skuad Garuda, yang diisi banyak pemain muda, finis kedua.
Evaluasi terhadap Shin Tae-yong sudah dilakukan oleh PSSI. Rapat internal itu dihadiri Ketum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Exco Endri Erawan, Vivin Sungkono, dan Direktur Teknik Indra Sjafri.
"Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apa pun latihannya, kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara. Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi," kata Haruna soal hasil di Piala AFF 2020.
Para pencinta sepakbola Tanah Air ramai-ramai mengecam Haruna. Sayangnya, mereka salah sasaran atau bahasa populernya 'salah server'.
Dilihat detikcom di Instagram resmi Partai Hanura, Selasa (18/1/2022), unggahan terakhir Partai Hanura ramai dikomentari. Bukannya mengomentari konteks unggahan Hanura, netizen malah menyerukan #HarunaOut.
Beberapa komentar dengan tagar tersebut malah menyudutkan Hanura. Ada yang menuliskan tagar #HanuraOut ketimbang mengkritik Haruna Soemitro.
Belum diketahui apakah netizen tersebut sengaja berkomentar di IG Hanura atau tidak. Namun beberapa pengguna Instagram mengingatkan Hanura dan Haruna merupakan hal berbeda.
detikcom sudah menghubungi pengurus Partai Hanura soal fenomena ini namun belum mendapatkan respons.
(gbr/tor)View this post on Instagram