Sejarawan: Istilah Nusantara Tidak Jawa-sentris

Perspektif

Sejarawan: Istilah Nusantara Tidak Jawa-sentris

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 18 Jan 2022 10:12 WIB
Guru Besar Universitas Jember Widodo Ekatjahyana, Sekjen DPP PDI P Hasto Kristianto, Politisi PDI P Ahmad Basaran dan Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam menjadi pembicara dalam diskusi DPP PDI P, Jakarta, Senin (4/1/2015). Jelang Rakornas DPP PDI P menggelar diskusi tentang Trisakti dan arah pembangunan nasional. Agung Pambudhy/detikcom
Sejarawan Asvi Warman Adam (Agung Pambudhy/detikcom)

Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (GM), Sri Margana, juga setuju dengan penamaan Nusantara untuk Ibu Kota Negara nanti. Menurutnya, istilah 'nusantara' bisa diterima oleh semua unsur wilayah di Indonesia.

"Nusantara itu netral, semuanya diambil dari simbol-simbol yang sifatnya netral, merangkul semuanya," kata Sri Margana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memandang Kalimantan Timur berada di tengah-tengah Kepulauan Indonesia, jadi nama Nusantara semakin cocok digunakan untuk Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur. Meski begitu, memang tak bisa dimungkiri, asal mula istilah itu berasal dari Jawa, yakni Majapahit.

"Perspektif Jawa-nya memang ada. Itu adalah konsep geopolitik Majapahit, diadopsi menjadi wawasan Nusantara yakni Indonesia sebagai archipelagic state, dideklarasikan pada Deklarasi Juanda. Penggunaan istilah 'nusantara' untuk merangkul semuanya," kata Margana.

ADVERTISEMENT
Sejarawan UGM, Sri Margana, Jumat (17/1/2020).Sejarawan UGM, Sri Margana, Jumat (17/1/2020). (Usman Hadi/detikcom)

Terlepas dari asal-usul istilah 'nusantara' yang berasal dari Jawa, namun istilah itu sudah disepakati menjadi istilah kebangsaan. "Itu tidak berarti mengeliminasi yang lain (selain Jawa). Justru, ini mencakup geopolitik Indonesia secara keseluruhan," kata Margana.

Sebelumnya, sejarawan lulusan Universitas Indonesia (UI) JJ Rizal menilai istilah Nusantara terlalu Jawa-sentris. Dia menilai nama Nusantara tidak mencerminkan semangat memutus ketimpangan Jawa dengan luar Jawa. Istilah 'nusantara' dinilainya sudah ditinggalkan oleh para pejuang pergerakan kemerdekaan.

"Sebab itu sejak zaman pergerakan, istilah Nusantara tersingkir karena dianggap Jawa-sentris," kata Rizal.


(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads