PKS soal Twitter Jokowi Salah Unggah Gambar Sirkuit: Minta Maaf, Gentle!

PKS soal Twitter Jokowi Salah Unggah Gambar Sirkuit: Minta Maaf, Gentle!

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 18 Jan 2022 08:20 WIB
Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Akun Twitter Presiden Jokowi ramai diperbincangkan karena sempat mengunggah sirkuit Portugal yang ditulis jadi Mandalika. PKS mengatakan seharusnya pihak pengelola meminta maaf.

"Salah itu gentle aja minta maaf," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Senin (17/1/2022).

Meski begitu, Mardani menilai wajar jika ada kesalahan tidak disengaja. Menurutnya, hal itu harus ditindaklanjuti dengan meminta maaf, bukan menghapus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mesti hati-hati. Tapi kadang wajar ada kesalahan. Asal tidak disengaja. Minta maaf aja. Jangan dihapus. Namanya khilaf," ucapnya.

Diketahui, akun Twitter Jokowi awalnya mengunggah video ilustrasi tentang sirkuit Mandalika dengan disertai caption mengenai keindahan Nusa Tenggara Barat (NTB). Di video itu, ada ilustrasi Jokowi sedang mengendarai motor.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ditampilkan beragam ilustrasi keindahan dari Pulau Lombok, NTB. Dalam penjelasannya, Jokowi menyebut siapa pun yang datang ke Lombok akan terpesona oleh keindahan alamnya.

Simak Video: Nah Lho! Twitter Jokowi Posting Sirkuit di Portugal Ditulis Mandalika

[Gambas:Video 20detik]



"Lombok bukan hanya Mandalika, lokasi sirkuit balap kelas dunia. Siapa pun yang berkunjung ke Lombok, NTB, akan terpesona oleh bentang alamnya, dari laut sampai gunung. Pantai Tangsi, Gili Trawangan, Gunung Rinjani, Sendang Gile, Bukit Merese, desa-desa adat, dan sebagainya," tulis akun Twitter @jokowi.

Beragam reaksi kemudian muncul. Salah seorang netizen bahkan mengoreksi bagian yang ditampilkan dalam video ilustrasi Jokowi bukan Mandalika.

Netizen tersebut menduga sirkuit yang ditampilkan di video ilustrasi itu sama dengan sirkuit di Portugal. Setelah ramai diperbincangkan, postingan video ilustrasi di akun Twitter Jokowi itu hilang.

detikcom sudah mencoba menghubungi Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, hingga stafsus Mensesneg Faldo Maldini untuk meminta penjelasan mengenai postingan Jokowi itu. Namun sampai saat ini belum ada pernyataan yang disampaikan.

Halaman 2 dari 2
(eva/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads