Kelompok bernama Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Joko Widodo (Jokowi) maju di Pemilu 2024. Deklarasi yang turut mengusung Jokowi itu kemudian menuai respons dari kalangan politikus.
PKS Tak Yakin Jokowi Mau
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera merasa sangsi dengan wacana duet Prabowo-Jokowi di Pilpres. Mardani tak yakin Jokowi tertarik maju lagi di kontestasi Pilpres mendatang.
"Pertama, ide boleh saja," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada detikcom, Sabtu (15/1/2022).
"Kedua, saya tidak yakin Pak Jokowi mau. Kasihan publik akan menilai Pak Jokowi pencari kekuasaan," lanjut Mardani.
Sementara, politikus PKB Luqman Hakim mengatakan majunya Jokowi pada Pilpres 2024 bisa saja dilakukan. Dia menyebut seseorang bisa kembali menjabat jika berbeda dari dua periode jabatan sebelumnya. Dengan kata lain, Jokowi mungkin saja maju sebagai cawapres pada 2024.
"Dari Pasal 7 UUD 1945, bisa saja kalau kamu sudah menjabat wapres dua periode kemudian nyalon presiden. Begitu juga jika kamu sudah menjabat presiden dua kali, kemudian nyalon wapres. Boleh saja menurut Pasal 7 itu," kata Luqman Hakim saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).
Meski begitu, menurut Luqman, masyarakat akan mempertanyakan etika kepemimpinan Jokowi jika melakukan hal tersebut. Terlebih, kata dia, Jokowi beberapa kali menyatakan menolak maju lagi pada 2024.
"Tapi pasti masyarakat akan mempertanyakan mengenai etika kepemimpinan. Pak Jokowi pasti juga tidak bersedia. Dan, itu sudah berulang kali disampaikan langsung oleh Pak Jokowi," ungkapnya.
Simak selengkapnya respons dari PDIP di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Menakar Potensi Prabowo-Anies-Ganjar di Pilpres 2024':
(fca/dhn)