Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta pemerintah daerah (pemda) setempat memastikan korban gempa bumi di Banten seluruhnya terdata. Data jumlah kerusakan bangunan dan kebutuhan warga juga harus ditangani dengan baik.
Suharyanto menyampaikan itu pada rapat koordinasi percepatan penanganan gempa bumi M 6,6 Banten di pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Banten, Sabtu (15/1/2022). Dia memastikan percepatan penanganan darurat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran.
"Segera dari pemerintah daerah mohon terus melaksanakan pendataan lebih lanjut. Apakah dari ribuan rumah ini ada yang belum terlaporkan, kemudian adanya yang luka berat luka ringan ini masih ada atau tidak," kata Suharyanto.
Suharyanto juga meminta agar posko darurat bencana segera dibentuk. Dia berharap seluruh kegiatan terkait penanganan darurat dapat dilakukan dan dievaluasi setiap hari di posko itu selama masa tanggap darurat.
Suharyanto menegaskan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam upaya penanganan darurat. Dia menyebut pihaknya tentu akan selalu melakukan pendampingan.
"Terutama segera dirikan posko. Nanti kami akan dampingi terus dari BNPB. Posko saya minta setiap hari melaksanakan kegiatan evaluasi. Tujuan utamanya adalah keselamatan masyarakat," ujarnya.
Meskipun sebagian besar warga sudah kembali ke rumah, Suharyanto berharap, pemda tetap memastikan kebutuhan dasar warga tersebut terpenuhi. Dia juga menekankan agar seluruh pihak dan jajaran Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyisir warga lainnya hingga ke tingkat RT dan RW.
"Yakinkan bahwa kebutuhan dasarnya terpenuhi, tolong dicek betul sampai ke RT-RW," katanya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebut setidaknya ada sekitar 200 warga yang mengungsi akibat terdampak gempa bumi. Namun Irna memastikan sebagian besar mereka saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.
"Mereka telah kembali ke rumah," ujar Irna.
Seusai rapat, Suharyanto beserta rombongan serta anggota DPR RI Komisi VIII Muhammad Rizal dan M Husni, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang, dan jajaran pemerintah Kabupaten Pandeglang sempat menyusuri ke Kecamatan Sumur untuk meninjau lokasi terdampak gempa.
Menurut laporan Irna yang disampaikan kepada Suharyanto, ada sebanyak 1.100 rumah rusak. Dari angka tersebut, 617 unit rusak ringan, 269 unit rusak sedang, dan 214 unit rusak berat. Selanjutnya ada 13 gedung sekolah yang mengalami rusak sedang, termasuk 14 fasilitas kesehatan, 3 kantor pemerintahan, 4 tempat ibadah, dan 1 tempat usaha.
(azh/idh)