Setelah beberapa hari kemudian, dia lantas mengaktifkan ponselnya. Pada saat itu, dia melihat sejumlah pemberitaan berkaitan dengan dirinya yang dilaporkan hilang. Heince mengaku terkejut sehingga menghubungi istrinya menanyakan maksud dari laporan istrinya.
"Waktu lihat berita, saya kaget ada kabar orang hilang. Saya langsung telepon ke dia (istrinya), namun tidak mau angkat," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keesokan harinya dia kembali menghubungi istrinya dan menanyakan maksud laporan tersebut.
"Besoknya istri saya merespons dan saya langsung telepon balik menanyakan soal laporan polisi. Istri saya menyatakan karena saya sudah tidak ada kabar," tuturnya.
Heince mengatakan istrinya memang bertindak cenderung berlebihan, dan itu sudah sering terjadi. Dia mengaku sengaja menghilang dari istrinya. Dia juga menjelaskan informasi yang disampaikan istrinya itu tidak benar. Menurutnya, meskipun keluar dari rumah tanpa izin, tanggung jawab sebagai ASN tetap berjalan seperti biasa.
"Bukan hilang, tapi saya menghilangkan diri dari dia (istri). Karena cekcok internal. Tapi saya hari-hari masuk kantor," ujarnya.
Heince mengatakan telah berkomunikasi dengan istrinya. Menurutnya, hari ini dia berencana pulang ke rumah.
"Saya menghilangkan diri karena tertekan dengan dia, selalu diintervensi. Jadi saya mau tenang dulu. Walaupun masih berat, saya pulang lihat kedua anak saya juga," katanya.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Sulut di Jakarta Christian Singal mengatakan Heince tidak hilang, karena hingga kini dia masih aktif bertugas sebagai Kepala Subbidang Promosi, Informasi, dan Protokol di Badan Penghubung, di Jakarta.
"Jadi yang bersangkutan itu tidak tugas luar, karena dia itu staf saya di Badan Penghubung. Jadi tugasnya di Jakarta," kata Singal.
Singal mengatakan Heince merupakan anggota yang ada di perwakilan di Jakarta, bukan bertugas di Manado dan perjalanan dinas ke Jakarta. Menurut dia, mungkin istrinya salah memberi keterangan atau klarifikasi itu
"ASN yang bernama Heince itu benar sebagai Kepala Subbidang Promosi, Informasi, dan Protokol di Badan Penghubung. Sampai saat ini aktif bertugas aktif di Badan Penghubung," tuturnya.
Singal mengungkapkan pihaknya telah memberikan pembinaan terhadap yang bersangkutan dalam bentuk lisan. Menurut dia, Heince sudah bekerja di Jakarta sejak 2012.
"Kita sudah memberikan pembinaan. Saya sendiri dengan berita-berita yang menyebar ini sudah memberikan pembinaan," imbuhnya.
Dijelaskan Singal, pihaknya tidak bisa memberikan sanksi disiplin. Sebab, setelah yang bersangkutan dimintai keterangan-klarifikasi dalam rapat bersama, tidak ditemukan adanya pelanggaran disiplin.
"Karena memang ternyata, dari keterangan yang bersangkutan, ini masalah keluarga. Kenapa tidak diberi (sanksi) pelanggaran disiplin, karena yang bersangkutan memang masih bekerja sampai hari ini," pungkasnya.
(dnu/dnu)